Kalau di postingan sebelumnya aku sedikit menceritakan perjalanku membuat berbagai kegiatan anak bersama Playdate Solo Raya, kali ini aku akan menceritakan pengalaman berkolaborasi membuat kegiatan playdate overseas di kota CLayton, Melbourne, Victoria, Australia.

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini


Semangat Mengenalkan Budaya Melalui Buku Anak Dwi Bahasa

Alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti program interaksi budaya di luar negeri. Negara yang saya pilih adalah Australia karena ada beberapa teman yang bermukim di sana dan kebetulan mereka tinggal di area Melbourne. 

Ternyata Melbourne sangat luas. Akhirnya kami menyusun rencana untuk mengunjungi 3 (tiga) kota utama dalam berkegiatan, yaitu Clayton, Central Bussiness District (CBD) Melbourne, dan Melton. Tujuan utama kami adalah kota Clayton yang mana merupakan pusat dari salah satu kampus ternama, yang mana Ferry Irwandi pun kuliah di sana, yaitu Monash University. Di kota Clayton inilah saya berkegiatan dengan keluarga diaspora Indonesia dalam rangka memperkenalkan budaya melalui buku anak dwi bahasa Jawa-Indonesia.


Kenapa harus memperkenalkan bahasa kepada keluarga diaspora?

Jujurly, ada rekan yang curhat kalau keponakannya kesulitan dalam berinteraksi dengan neneknya karena tidak bisa bahasa Indonesia. Tentu ini menjadi keprihatinan tersendiri karena ternyata banyak anak diaspora Indonesia yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Oleh karena itu saya ingin mengajak anak-anak untuk mengenal bahasa Indonesia dan salah satu bahasa daerah (bahasa Jawa) dengan cara yang menarik, yaitu melalui buku anak. Nah, kebetulan sejak 2023 saya berkesempatan untuk menjadi salah satu ilustrator buku anak dalam proyek buku anak dwi bahasa Balai Bahasa Jawa Tengah sehingga saya memperkenalkan bahasa melalui media buku karya saya sendiri.


Untuk kualitas tentu tak perlu diragukan, buku-buku ini sudah terkurasi oleh Pusat Perbukuan dan memiliki perjenjangan yang jelas, cocok untuk anak-anak. Penulis buku yang berkolaborasi dengan saya pun merupakan para penulis kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, diantaranya mba Oky E. Noorsari dan mba Fajriatun Nurhidayati. Ada 3 judul buku yang saya yang kami perkenalkan, yaitu Srabi Kluwung (Serabi Pelangi), Pejuwang Jelantah (Pejuang Jelantah), dan Masangi Laron (Menjebak Laron). Selebihnya ada beberapa judul buku yang dihibahkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah untuk saya serahkan kepada peserta kegiatan di Clayton.

Playdate di Rumah Atsiri Tawangmangu Karanganyar Solo


Kolaborasi dengan Komunitas Lokal

Salah satu berkah yang saya dapatkan di tahun 2025 adalah pertemuan saya dengan komunitas Indolanan, sebuah komunitas keluarga yang terbentuk di Clayton sejak tahun 2023. Saya senang sekali bisa berkenalan dengan salah satu pendirinya, Ayah Andri, yang aktif dalam kegiatan pendidikan anak di Melbourne. Mungkin karena sama-sama bergerak di komunitas, tak perlu waktu lama bagi kami untuk membangun kepercayaan dan berkolaborasi. Beliau dengan sigap membentuk tim dan  merencanakan kegiatan untuk mendukung rencana aktivitas berbasis budaya ini. Sebuah agenda playdate untuk anak usia 2-12 tahun pun diramu dengan apik memadukan budaya dan metode pendidikan terkini dari Monash University. 


Ceria Bersama Playdate Solo Raya di Solo Paragon


Belajar Konsep Pendidikan Baru dari PhD Candidate Monash University

Metode pendidikan yang digunakan dalam kegiatan ini disebut dengan Fleer's Conceptual PlayWorld. Metode pendidikan ini dikembangkan oleh Laureate Professor Marilyn Fleer dan tim dari Monash University. Nah, metode ini mengharuskan guru atau edukator menggunakan buku, jadi sangat mungkin untuk dipadukan dengan membaca nyaring. Dan menurut saya semakin memperkaya aktivitasnya. Metode ini mengusung konsep STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) sehingga bisa meningkatkan semangat untuk belajar, meningkatkan fungsi eksekutif, dan meningkatkan peran perempuan dalam STEM.


Memang playdate menggunakan metode ini jadi sangat terkonsep dan perlu persiapan banget. Tetapi semua itu sepadan.

Dalam aktivitas playdate di Carlson Reserve Public Court ini kami menggunakan dua buku. Buku utama yang digunakan untuk aktivitas Fleer's Conceptual PlayWorld adalah buku Perjalanan Bilou Menuju Timur yang ditulis oleh Tyas Widjati dan diterbitkan oleh Literacy Cloud. Secara pribadi, saya sangat berterima kasih kepada sang penulis, mba Tyas yang berkenan meminjamkan bukunya untuk kegiatan ini karena bukunya tidak tersedia di market place. Buku ini dipilih karena muatan lokal Indonesianya sangat kuat, yaitu tentang sosok binatang Siamang dan suku Mentawai di Sumatera. Buku ini juga mengangkat isu tentang deforestasi di Sumatera dan dampak yang ditimbulkan. Sangat relate dengan bencana alam yang terjadi di Sumatera baru-baru ini.

Melalui buku Perjalanan Bilou Menuju Timur kami ingin mengajarkan anak-anak tentang kekayaan hutan yang sangat bermanfaat bagi manusia, misalnya kekayaan varietas tanaman obat dan nila-nilai luhur adat dalam menjaga kelestarian hutan dan isinya.


Budaya Bikin Pertemuan Mama-mama Jadi Berfaedah


Bersyukur Atas Kesempatan Edukasi Budaya dalam Playdate di Melbourne

Sejak 2019 saya dan rekan aktif dalam kegiatan anak dan keluarga di Solo Raya. Sudah puluhan kegiatan kami ramu. Di tahun ke-4 kami menetapkan 3 pilar dalam Komunitas Playdate Soloraya, yaitu Bonding Orang Tua dan Anak, Toleransi, dan Kolaborasi. Dan sejak saat itu semakin banyak kesempatan positif hadir dalam kehidupan kami. Pada tahun 2023 saya dipercaya salah satu lembaga non profit dan meramu kegiatan bernafaskan toleransi, budaya, dan pemberdayaan perempuan. Dan senang sekali di tahun 2025 ini dipercaya oleh Kementerian Kebudayaan untuk meramu kegiatan edukasi budaya di Australia.


Kami berharap setelah ini akan lahir lebih banyak kegiatan budaya dan inklusif yang dapat kami ramu dan kami sajikan kepada keluarga Indonesia di mana pun berada.


Salam Hangat,

sapamama


Cara Kolaborasi dengan Komunitas Playdate Solo Raya




0 Komentar