Beberapa bulan lalu saya pernah menulis tentang suatu metode diet. Dasar saya, sudah tahu ilmunya tapi masih tidak bisa konsisten 100% menerapkan sesuai teori. Jadi selama ini saya mengambil praktik teori yang sudah saya terapkan sejak lama, yaitu tentang proses memasak yang sehat, namun saya masih abai dengan komposisinya.


Ilustrasi ISI PIRINGKU Dinkes RI
Instagram @rizalnutritionist
Komposisi ideal minimal seperti ISI PIRINGKU rekomendasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. ISI PIRINGKU tersebut idealnya, di dalam satu piring makan ½ porsinya merupakan buah & sayuran, lalu ½ nya lagi adalah karbohidrat dan protein. Karbohidrat boleh apa saja, bisa nasi, kentang, ubi, labu, roti, pasta, dan lain-lain. Protein bisa merupakan protein hewani ataupun nabati. Sayur yang dikonsumsi juga idealnya adalah sayur yang melalui proses masak yang minimal agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Sebetulnya diet dan pengaturan pola makan ini sangat sederhana, hanya cukup mengikuti teori MPASi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Bahan yang digunakan lebih baik yang lokal, selain segar dan mudah diperoleh, juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Salah satu yang menyebabkan saya kehilangan semangat mengatur pola makan dengan serius adalah saya merasa agak terintimidasi dengan postingan beberapa teman. Bagaimana tidak, foto makanan yang diposting biasanya makanan yang menggunakan bahan import seperti chia seed, granola, walnut, almond, beras basmati, buah berry, greek yoghurt dan masih banyak lagi bahan yang menguras kantong. Jadi ada kesan bahwa diet sehat harus mahal. Padahal kan tidak seperti itu. 

Tapi saya tak boleh berlarut-larut, semua ini juga demi kesehatan saya dan keluarga. Saya pun mengikuti anjuran ahli gizi yang aktif di media sosial dan beberapa orang influencer yang berhasil menjalani pola hidup sehat dengan produk lokal. Akhirnya memasuki bulan februari saya kembali meuruskan niat. Beberapa point yang harus diaplikasikan adalah :

  •      Sarapan

Harus sarapan, jangan sampai terlewat. Namun usahakan untuk makan sarapan yang ringan, dan padat nutrisi, bukan dengan nasi. Bisa dengan membuat pancake, telur dadar yang dilengkapi sayuran, buah, jus buah-sayur dll. Salah satu yang harus diperhatikan adalah, biasanya tidak lama setelah itu kita sudah merasa lapar, nah, ini tergantung kita mau makan nasi atau tidak. Jika makan nasi pastikan komposisinya tepat.

  •    Memperhatikan Proses Memasak

Usahakan minim proses. Raw food atau makanan mentah baik, namun jika tidak bisa kita dapat memasak tumisan ataupun sup. Proses memasak 4-5 menit saja, jika ingin empuk, setelah mematikan api kita bisa di tutup panci/wajannya, diamkan beberapa menit.

Menggoreng juga diperkenankan, namun jangan menggunakan banyak minyak, usahakan sedikit saja minyaknya. Metode ini biasanya disebut dengan menggoreng ala Korea. Saya pelajari teknik ini tahun 2017 dalam kelas diet. Jadi dalam merode ini obyek yang digoreng tidak tenggelam dalam lautan minyak, hehehe….Gunakan wajan anti lengket ya.

Ohya, usahakan ganti minyaknya menggunakan minyak kelapa atau minyak canola jika minyak zaitun dirasa terlalu mahal. Sudah satu tahun ini saya menghindari penggunaan minyak sawit, selain untuk kesehatan, salah satu alasan utamanya adalah karena isu ingkungan, perkebunan sawit telah mengorbankan ekosistem alam yang ada di Indonesia pada khususnya.

Biasanya 1L minyak kelapa bisa awet hingga 2 minggu (satu keluarga 3 orang), kenapa bisa hemat? Berbeda dengan minyak sawit, minyak kelapa bisa digunakan berkali-kali hingga minyaknya habis. Enak dan sehatnya dapat, tanpa limbah pula.

  • .      Memperhatikan Komposisi

Komposisi sesuai ISI PIRINGKU sudah ideal. Jika kita ingin menurunkan berat badan, makan kita bisa mengurangi porsi nasi dan menambah sayur, buah, dan protein. Namun jika kita ingin menambah berat badan kita bisa menambah komposisi karbohidratnya.

Sekarang saya menggunakan prinsip APA ADANYA. Apa yang ada di rumah, itu yang saya makan. Karena di rumah ada stok Qu*ker Oats, maka saya sarapan menggunakan oats. Ada kurma dan susu maka saya gunakan juga. Plus ada sereal miik anak, lumayan, bisa digunakan untuk topping biar nggak boring, hihihi… Akhirnya terciptalah sarapan sehat dan cukup enak. Banyakin kurmanya biar enak, haha…. Kalau ngga, hmm…. Ya begitulah, tanpa rasa, hehehe….

Overnight Oats (ONO) Ala Sapamama
1.       ONO Susu Kurma

Bahan :
7 sdm oat
2 sdm kurma
Susu putih secukupnya (hingga oat terendam)
Langkah :
Iris kurma, masukkan ke dalam wadah bersama dengan oats dan aduk rata.
Tuang susu hingga oat terendam sempurna. Beri topping potongan kurma. Tutup wadah, masukkan dalam kulkas semalaman.
Siap santap untuk sarapan.

2.       ONO Yakult

Bahan :
7 sdm oat
1 sdm kurma
2 botol Yakult
Langkah :
Iris kurma, masukkan ke dalam wadah bersama dengan oats dan aduk rata.
Tuang yakult hingga oat terendam sempurna. Beri topping potongan kurma dan sereal sesuai selera. Tutup wadah, masukkan dalam kulkas semalaman.
            Siap santap untuk sarapan.

3.       ONO Kellogg’s

Bahan :
7 sdm oat
1 sdm kurma
Susu putih secukupnya (hingga oat terendam)
Langkah :
Iris kurma, masukkan ke dalam wadah bersama dengan oats dan aduk rata.
Tuang susu hingga oat terendam sempurna. Beri topping potongan sereal Kellogg’s. Tutup wadah, masukkan dalam kulkas semalaman.
Siap santap untuk sarapan.

Resep overnight oatsnya simple kan…. Bisa dimodifikasi sesuka hati dan sesuai selera lho….
Yuk, di coba ^^


Salam Hangat,
sapamama

0 Komentar