Gangguan Kepribadian Narsistik Ternyata Berbahaya! Mengenal NPD dari Kartika Soeminar, NPD Abuse Survivor
Narcissus, seorang pemuda putra dari Dewa Sungai dan Nimfa yang memiliki ketampanan yang amat rupawan hingga menghancurkan hati banyak orang. Ironisnya, ia jatuh cinta pada dirinya sendiri dan inilah yang membawanya dalam keabadian.
Teman-teman lihat 4 kata yang saya tebalkan di atas? Karena kehancuran bisa nyata terjadi pada orang yang dekat dengan Narcissus namun dalam bentuk yang berbeda, yaitu Narcissistic Personality Disorder (NPD).
#KEBIntimate Solo bersama Kartika Soeminar, NPD Abuse Survivor
Minggu lalu saya berkesempatan menghadiri acara talkshow yang diselenggarakan oleh Komunitas Mak Blogger (KEB) bertajuk KEB Intimate bersama Kartika Soeminar. Mba Kartika adalah seorang perempuan luar biasa dan pejuang yang tangguh. Dua puluh tiga tahun lamanya mba Kartika hidup bersama seorang penderita gangguan kepribadian narsistik (NPD) dan ini bukan hal yang mudah. Ternyata NPD nggak sekedar hobi selfie. NPD lebih kompleks dan lebih destruktif dari yang kita kira, tetapi banyak yang belum menyadari hal ini.
![]() |
Foto: Dok. Pribadi |
Oleh karena itu, mba Kartika Soeminar menginisiasi campaign #BrokenButUnbroken untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang NPD. Campaign ini sudah berlangsung di 5 kota di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Selain dalam bentuk talkshow, mba Kartika juga menulis sebuah buku yang digunakan sebagai media healing dan bangkit dari depresi yang diakibatkan dari perilaku abusive yang diperoleh dari pasangan yang pengidap NPD. Buku ini akan diterbitkan pada bulan Oktober 2024 dan sudah bisa dipesan pada bulan September 2024. Jadi, stay tune terus untuk dapat info tentang bukunya ya.
Apa itu Narcissistic Personality Disorder (NPD)?
KEB Intimate bersama Kartika Soeminar juga menghadirkan seorang psikolog senior dari Rumah Sakit Elizabeth Semarang, ibu Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si. Psikolog. Beliau menyampaikan bahwa pengidap NPD sebenarnya merupakan orang yang cenderung tidak percaya diri dan minder. Pengidap NPD memiliki pikiran bahwa kesempurnaan adalah miliknya. Mereka ingin selalu tampil menonjol secara penampilan dan dalam kinerjanya, sehingga dia selalu ingin mendapatkan pujian.
![]() |
Foto: Dok. Pribadi |
Ciri-ciri Orang Mengidap NPD
Dalam talkshow ini mba Kartika juga sempat mengemukakan ciri-ciri NPD yang wajib kita waspadai:
1. Love bombing secara terus menerus.
2. Gashlighting saat kita memiliki argumentasi/masalah kecil dalam hubungan dan memerlukan jawaban pasti seperti iya atau tidak, seorang NPD akan memberi jawaban panjang lebar berputar-putar tapi tanpa jawaban pasti antara iya atau tidak.
3. Manipulatif, saat ada masalah yang terjadi dalam hubungan, semua akan dilempar pada kita sehingga kita merasa bersalah.
4. Tidak punya empati, seorang NPD tidak akan segan mempermalukan kita di depan umum.
![]() |
Ciri Klinis NPD Foto: Dok. Pribadi |
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku NPD
Lebih jauh lagi, bu Probo menyampaikan ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seseorang menjadi NPD:
1. Faktor Genetika
Jika ada anggota keluarga dengan NPD, biasanya secara genetika bisa diwariskan pada keturunannya.
2. Faktor Pola Asuh
Saat orang tua memanjakan anak dan memberikan pujian secara berlebihan, maka bisa membuat anak menjadi sosok yang haus validasi dan overproud.
Namun, efek negatif juga bisa timbul jika dalam pengasuhan orang tua tidak pernah memberikan pujian, tidak memberikan apresiasi, dan mengabaikan anak. Kelak, ketika anak sukses, ia akan menuntut pasangannya untuk memujinya. Hal ini merupakan red flag lho, karena jika pasangan seorang NPD tidak memberikan pujian setiap saat, ia bisa menghianati komitmen dalam suatu hubungan.
![]() |
Faktor yang mempengaruhi perilaku NPD Foto: Dok. Pribadi |
Melepaskan Diri dari Jeratan Pengidap NPD
Foto: Dok. Cognito |
Terapi Lima Jari, Salah Satu Teknik Healing
![]() |
Foto: Dok. Pribadi |
Penutup
“Kita berhak bahagia, dihormati, dihargai, dan jika ada yang mengalami apa yang sudah dialami, jangan mengambil keputusan gegabah karena meninggalkan NPD tidak mudah, selalu berpikir positif dan mencari teman yang support, jangan terpuruk dalam keadaan dan menyalahkan takdir/kodrat. Semoga keputusan yang diambil adalah keputusan terbaik.” - Kartika Soemilar, 2024
“Bahagia tidak dicari, tetapi bahagia diciptakan. Ketangguhan/resiliensi setiap orang dalam menghadapi masalah berbeda-beda, jika sudah mengambil keputusan jangan menengok kebelakang.” – Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si. Psikolog
Foto: Dok. Cognito |
38 Komentar
NPD tuh kayak nggak bersyukur juga ya Mak, yang maunya unggul terus, dipuji terus, harus wah disegala hal, kayak nggak mau ada yang menyaingi gitu. Capek hlo berurusan sama orang kayak gitu...
BalasHapusSelama bukan orang terdekat langkah terbaik cukup menjauh aja ya mak
HapusWah ternyata kita datang di acara yang sama, kak. Tapi saya yang di Jogja. Menarik banget ya bahasan soal NPD. Jadi tahu bahwa NPD itu beneran ada dan nyata, serta bisa berdampak buruk pada orang-orang di sekitarnya. Agak kaget juga saat dijelasin bahwa NPD bisa diturunkan dan berangkat dari pola pengasuhan yang salah.
BalasHapusTernyata pola asuh memegang peranan penting dalam membentuk gangguan kepribadian NPD ya. Jadi PR banget nih buat saya sebagai orangtua untuk lebih bijak memberi pujian kepada anak sesuai dengan porsinya jangan terlalu berlebihan
BalasHapusIni kayak kasus selebgram akhir2 ini ya. Duh nyebelin banget dah itu. Saya juga punya pengalaman di curhatin ama istri yang suaminyaemlunyai semua ciri2 yang disebut itu. Asli saya langsung gugling nih utk cari tau pencegahan sifat itu turun ke anak2nya.
BalasHapusTahu NPD sekitar bulan-bulan di akhir tahun kemarin. Lihat banyak konten di media sosial yang cerita soal NPD. Trus penasaran, kok bisa ya ada yang begitu. Lalu kemarin beruntung bisa ikut KEB Intimate jadi makin paham apa itu NPD deh.
BalasHapusGak kebayang beratnya hidup bareng orang yang NPD. Beneran sulit banget deh ya lepasnya. Alhamdulillah banget nih untuk yang sudah bisa lepas dari orang NPD.
BalasHapusKerennya bisa memberi edukasi juga supaya korban NPD abuse lainnya bisa terinspirasi dan akhirnya bisa keluar dari jeratan NPD itu.
Penasaran dengan terapi lima jari yang dikenalkan di acara KEB Intimate ini.
BalasHapusJadi memang membesarkan anak tuh tarik ulur ya, ada waktunya di puji, ada kalanya bersikap biasa saja terhadap apa yang telah mereka lakukan.
Jadi korban NPD itu berat banget, traumanya susah hilang. Semoga langkah besar yg dilakukan Mbak Kartika bisa membuat banyak orang lebih melek lagi tentang NPD.
BalasHapusDuh terbayang bagaimana tersiksanya selama puluhan tahun berdampingan dengan penderita NPD ya...
BalasHapusAlhamdulillah Mbak Kartika ternyata memilih untuk lepas dan bangkit sehingga ia bisa berbahagia seperti sekarang...
Waspada dan sebaiknya kita segera melakukan banyak hal kalau berdekatan dengan penderita NPD, apalagi misalnya ada keluarga kita sendiri. Jangan sampai ujungnya menyakiti orang lain
Perjalanan yang tidak sebentar yaa, teh..
HapusRasanya ada pergolakan batin yang bikin beliau menimbang dengan bijak untuk masa depan yang akan dijalaninya.
Tapi aku sempet dikomentarin kalau NPD hanya terjadi pada pria.
Ternyata dari artikel ka Era, terjawab sudah.
Bahwa penderitanya bisa perempuan dan laki-laki.
Aku dulu ngirain kalau orang baru PDKT pake effort yang ugal ugalan itu manis banget. Ternyata baru tau belakangan kalau bisa jadi ini salah satu taktik mereka para NPD untuk memesona arget barunya ya mba.
BalasHapusKemarin liat postingan orang yg sebaiknya gak nikah, ga punya anak adalah orang yg “sakit” tapi gada niatan nyembuhin diri.
BalasHapusBanyak komentar isinya mereka punya ortu NPD, lalu pinisirin apa itu NPD, terjawab suda 😁
Capek banget ngadepin manusia yang ngidap NPD ni. Ada temenku yang begitu, akhirnya karna cape ngadepinnya. Mau gamau harus ku cut dr pertemanan. Lumayan toxic soalnya
BalasHapusDari acara dan artikelnya jadi makin pahamsaya apa itu NPD dan ternyata banyak saya temui di sekitar orang bercirikan diagnosa ini. Syukurlah korban seperti Mbak Kartika bisa terlepas darinya dan punya keberanian untuk mengedukasi semua terkait NPD ini
BalasHapusSebenarnya banyak orang disekitarku yang begini, dan memang harus pelan-pelan keluar dari circle mereka. Tapi aku baru tahu kalo ini namanya NPD.
BalasHapuswah kalau dilihat dari luarnya aja kayaknya pengidap NPD ini keren ya, mbak tapi setelah kenal dan berhubungan langsung baru deh akhirnya ketahuan ya aslinya gimana. untungnya mbak kartika akhirnya bisa lepas dari suaminya yang NPD itu ya dan berbagi kisah pada teman-teman blogger
BalasHapusKalimat yg bilang, NPD berpikiran bahwa kesempurnaan adalah miliknya, itu valid banget menurutku. NPD bisa segitu tinggi ya memandang dirinya sendiri, sampai bikin jengah dan risih orang sekitarnya. Tp yg paling bikin kesal adalah cara mereka yang tega memanipulasi korba utk memuaskan hasratnya akan pujian
BalasHapusjadi memang sebaiknya memang mengetahui tanda-tanda seseorang NPD agar bisa langsung jauh-jauh dan cut off hubungan ya
BalasHapusKalau ada yang ngobrol muter² dan gak pasti mau iya atau nggak, berarti perlu diwasapdai juga ya, siapa tahu mengarah ke Gashlighting alias NPD.
BalasHapusBanyak sekali pasti pertimbangan, apalagi terkait dengan kesehatan mental. Mengambil keputusan untuk berpisah, pasti bukan piliham yang mudah. Tapi dengan menolerir sekian lama, semoga ka Kartika semakin sehat, baik fisik maupun mental, dan bahagia selalu.
BalasHapusMasih banyak orang awam yang tidak paham tentang apa itu NPD. Semoga dengan makin banyak orang berbagi seputar NPD, banyak yang aware dengan apa yang harus dilakukan ketika pasangan hidupnya memiliki kecenderungan NPD begini.
BalasHapusNPD tidak menyadari dia "sakit" sangat sulit untuk sembuh, jadi kita aja yang punya prinsip..untuk jauh dari mereka..
BalasHapusKukira Love bombing itu bagus
BalasHapusTernyata memang sesuatu yang berlebihan akan ada efek gak bagusnya
Hmm semoga mampir Surabaya deh ini
Aduh parah juga ya efeknya ke orang sekitar. Bahkan ke anak, jika ortu punya NPD. Begitu juga suami. Saya pernah baca kisah di Quora, seorang perempuan minta tolong ke pembaca untuk bisa lolos dan lari daru rumahnya karena begitu sulit lepas dari suaminya. Mulai dari larangan pergi tanpa izin, jumlah suapan makanan yang diatur, pakaian harus yang lusuh kalau ke luar supaya tidak terjadi fitnah katanya. Sampai kondangan disuruh pakai helm dan sandal gunung supaya tidak cantik dan tidak dipandang lawan jenis.
BalasHapuswah seru banget acara dari KEB Solo, bisa belajar dan jangan self diagnosis buat NPD ya.
BalasHapusMembaca tulisan ini, sepertinya saya kenal dg orang yang menderita NPD seperti ini dan saya tidak tahu kalau itu namanya NPD. Insight baru nih
BalasHapusWahhh, kalau dulu tuh ada istilah "orang pede brutal". Waktu itu belum ngetren istilah NPD ini. biasanya orang yang "pede brutal" emang susah banget ngontrolnya sih karena seolah olah dunia berputar untuknya.
BalasHapusNPD memang jadi salah satu topik hits akhir-akhir ini ya. Banyak orang jadi sadar bahwa orang dengan NPD ini ternyata ada di sekitar kita. Salah satu yang paling terlihat adalah tidak mau disalahkan dan merasa paling benar sendiri. Kalau menurut saya, sebaiknya memang menjauh saja sih dari orang-orang seperti ini.
BalasHapusTernyata NPD tidak sesederhana itu ya. Bahkan bisa karena gen juga. Jadi takut kalau ternyata aku NPD. Semoga kita terhindar dari hal-hal yang tidak baik ya.
BalasHapusBahaya banget ya penderita NPD ini. Dan kebanyakan penderitanya malah nggak sadar terhadap penyakit tu. Aku mengamini sih emg ciri2 org NPD cocok bgt thd org2 yg sukses itu. Mereka haus pujian dan ingin selalu superior. Smg kita terhindar dari penyakit ini ya kak.
BalasHapusTernyata ada ya kebiasaan NPD ini. Mungkin ini kebalikan dari introvert.
BalasHapusBahaya banget ya NPD ini, bisa mempengaruhi orang-orang sekitar juga. Hebat banget yang bisa bertahan dan akhirnya melepaskan diri dari penderita NPD.
BalasHapusPola asuh memang bisa memberi dampak pada lahirnya NPD. Anak dengan Orang tua NPD yang tak sadar dirinya adalah NPD lebih cenderung punya masalah kepribadian ini. Jadi sbg orang tua kita jadi aware sama kondisi psikis sendiri. 🙏🏻
BalasHapusPengenalan terkait BPD ini memang diperlukan agar banyak yang lebih peduli dan bisa mawas diri juga
BalasHapusPengenalan tentang NPD ini memang diperlukan, agar orang-orang lebih peduli dan mawas diri juga
BalasHapusMelelahkan pasti hidup berdampingan dengan NPD apalagi pasangan sendiri. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik biasanya minum empati dan nggak mau disalahkan, dia juga anti kritik dan semua keinginannya Haris dituruti. Beruntung Mba Kartika sudah bisa lepas dari pasangannya yang NPD dan kini lebih berbahagia
BalasHapusBahaya banget sih kak. Terlebih jarang sekali penderita NPD itu sadar sama kondisinya. Jadi benar benar merugikan orang terdekatnya banget
BalasHapus