Dua tahun lalu kami diajak mengunjungi Srikoyo Residence kak Lorca Langit Biru yang memiliki desain arsitektur modern dan jengki. Kali ini, kami diajak untuk mengunjungi salah satu karya terbarunya yang merupakan paduan desain tradisional dan modern, yaitu Limasan House atau rumah limasan yang terletak di Karanganyar.

Kak Lorca Langit Biru adalah desainer interior asal Kota Solo, ia kembali menorehkan prestasi tingkat  internasional dengan meraih penghargaan “Good Design Award” untuk kategori “Architectural Design – Interior Design” tahun 2022. Sebelumnya, pria asli Solo ini juga pernah mendapat penghargaan Good Design Award pada tahun 2020, namun untuk kategori yang berbeda. Pada waktu itu ia memenangkan penghargaan dalam kategori Product Design, Furniture & Lighting untuk karyanya yang berjudul Store+.


Tahun ini, ia mengikutsertakan karya desain interiornya yang diberi judul Limasan House. Karya desain interiornya ini direalisasikan dalam wujud bangunan rumah limasan di Kawasan Karanganyar. Dalam karyanya ini Lorca secara cerdas bisa memadukan nuansa rumah tradisional jawa, Limasan dengan desain interior bernuansa modern. Karya desain interiornya kali ini sebenarnya berangkat dari keresahan yang ia rasakan saat melihat banyaknya rumah tradisional jawa yang tidak digarap dengan baik dari segi desain interiornya. Menurut dia, banyak pemilik rumah tradisional jawa yang bingung menata rumahnya agar relevan dengan kebutuhan hidup modern. Karena kurangnya referensi penataan rumah dengan perpaduan tradisi dan modern, banyak pemilik rumah yang lebih memilih merobohkan bangunan aslinya dan membangun ulang rumah dengan desain modern.

Pria muda itu berharap karyanya bisa menjadi referensi penataan desain interior rumah tradisional jawa yang masih mempertahankan nuansa tradisionalnya dengan penyesuaian di interiornya agar relevan dengan kebutuhan kehidupan modern. Sebagai contoh, ia mendesain ulang jendela dalam rumah jawa dari bentuknya yang kecil menjadi jendela kaca dengan ukuran yang cukup besar agar bisa memberi pencahayaan ruang yang lebih baik di bagian belakang rumah.


“Rumah tradisional jawa, tidak jarang terlihat gelap, singup, bahkan angker. Sebenarnya hanya karena kurangnya pencahayaan saja, dengan sedikit penyesuaian di bagian jendela rumah, nuansa angker itu bisa dihilangkan, ruangan jadi terasa lebih terang, lebih lega dan nyaman,” jelas Lorca. Ia berharap, makin banyak pemilik rumah tradisional jawa yang mau mempertahankan bentuk asli rumahnya, sebagai upaya pelestarian tradisi asli jawa, tanpa harus kehilangan kenyamanan dan fungsi dari rumahnya.

Dalam karya desain interiornya ini, lulusan dari Curtin University, Perth, Australia itu masih mempertahankan fasade bangunan rumah limasan sesuai aslinya. Gradasi nuansa ruangan dari tradisi ke modern sudah mulai terasa di teras rumah, Lorca menata dan memadukan furniture tradisional dengan desain furniture modern di bagian depan rumah ini. Area depan rumah yang sangat luas bisa digunakan sebagai ruang untuk bersantai, berkumpul dan bersosialisasi dengan kerabat, hingga menerima tamu.


Ketika masuk ke dalam ruangan belakang rumah, nuansa rumah sudah berubah menjadi rumah modern. Untuk memunculkan kesan “clean” dan minimalis di ruang bagian belakang ini, Lorca membuat sekat ruangan yang menutupi tiang dan kolom bangunan, serta membuat jendela kaca yang lebar di dinding ruangannya. Lorca kemudian melengkapi ruangan ini dengan sofa dan set meja kursi yang bernuansa modern, untuk menambah kenyamanan ruangan.

“Jadi kalau kita melihat dari luar, rumahnya nampak seperti rumah limasan pada umumnya. Namun ketika kita masuk, gradasi nuansa tradisi dan modern mulai terasa di bagian depan rumah. Saat kita masuk ke bagian dalam nuansanya berubah menjadi rumah yang minimalis, relevan dengan kehidupan modern dan menjaga privasi dari pemilik rumah,” jelas Lorca.

Good Design Award, merupakan kompetisi tertua dan prestisius di dunia yang sudah digelar sejak 1958. Kompetisi Good Design Award, merupakan puncak penghargaan bagi para desainer interior yang diakui World Design Organization (WDO) untuk mengadu kreatifitas desainer interior dari berbagai negara dengan membuat desain produk interior yang inovatif.

Untuk informasi dan referensi proyek lebih lanjut bisa langsung cek di Instagram @lorcabiru atau website di www.lorcabiru.com



Salam Hangat,
sapamama

28 Komentar

  1. Duh makin greget dan penasaran dengan semua penampakan bagian bagian rumahnya. Di gambar hanya satu atau saja. Hehehe. Tapi emang terlihat bagus banget sih ya. Perpaduan modern dan tradisional nya terlihat jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... Yuk mampir ke Instagram @lorcabiru kak. Ada lebih banyak foto di sana. Plus proyek-proyek lainnya juga.

      Hapus
  2. iya, ucapannya bener. Kesannya rumah tradisional Jawa itu serem, karena kurang pencahayaan... Keren sih, bagaimana desainnya membuat orang tetap mempertahankan rumah dgn arsitektur tradisional ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba. Yang pasti jadi makin fungsional. Keren banget.

      Hapus
  3. Dari luar tampak tradisional, pas ke dalam ala2 pinterest yaa, cakep, clean, minimalis. Emang perlu deh adanya konsep gini, kadang kan kita kebawa arus pengen punya rumah modern, eh ternyata rumah tradisional kalau bisa menatanya bisa jadi rumah modern ala2 pinterest sm instagram juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah kalau udah ditangan desainer yang mumpuni jadinya beda ya mak, cakeeeeup banget.

      Hapus
  4. Auto cuss ke IG nya
    Gokilll sihhh ni orang kreatifnya ga ada obaattt

    Dulu pas kecil, dia dicekokin vitamin apa ya sama emaknyaaaaa😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk... Vitamin K mba... Kreatif, haha... DI artikel 2 tahun lalu pernah aku singgung, kreativitasnya Lorca lahir, salah satunya karena suka main Lego. Hail Lego!

      Hapus
  5. Ih ini bagus aku sukaa, padu padan arsnya. Tradisional masi terasa. Keren ya lulusan luar ternyata. Aku jg pas kecil mikirnya klo rumah mbah aku tuh gelap dan kayak serem tapi klo pencahayaannya cukup bisa cantik gini ya. Rumah2 Jawa atau rumah jadul kan tanahnya luas2 gitu ya mba, misalnya make over, wuiiih pasti hasilnya memukau dan jauh dari kata angker^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat mba... Kadang memang harus dikasih contoh begini ya mba. Semoga generasi muda jadi makin terpacu, minimal bisa mempertahankan atau meningkatkan kecantikan rumah tradisional milik keluarga.

      Hapus
  6. Rumah tradisonal Jawa menjadi sangat menarik tampilannya (dan tentunya jauh dari kesan mistis dan seram) ketika mendapat sentuhan dari seorang arsitek bernama Lorca. Perpaduan tradisional dengan sentuhan modern

    BalasHapus
    Balasan
    1. FYI kak Lorca ini desainer interior ya mba... Emang kreatifnya ga ada obat mba. Keren pol. COba datang langsung mbba, sepanjang kita lihat-lihat cuma bisa bilang "WOW", haha...

      Hapus
  7. rumah limasannya baguuuus dengan sentuhan modern ya mba. I always love to see this kind of design in a house

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kak... Suka banget dan bikin betah... Jadi males pulang, hahaha...

      Hapus
  8. Bener sih apa yang diungkapkannya. Rumah limasan jaman dulu itu terkesan gelap dan angker. Ya memang karena kurang cahaya yang masuk.

    Nah, kalau gini, bener nih. Bisa tampil lebih cantik, perpaduan tradisional dg modern.

    BalasHapus
  9. Wah, aku jadi penasaran pengin lihat design lorca biru. Ini keren ya, memadukan yg tradisional dengan modern. Biasanya, ketika pakai design tradisional jadinya terkesan kuno dan tidak praktis. Juga banyak detail yang bertentangan dengan kebutuhan masa kini. Namun, kak lorca bisa memadukan dua hal tersebut menjadi karya keren. Pantes doong dapat award.

    BalasHapus
  10. cuss ke IGnya lorca biru, blom lama habis nonton di youtube rumah dengan arsitektur tradisional sejenis ini yg dibangun ownernya yg memang jg passion banget sm arsitek tradisional tp gabungan tradisional dna modern homey banget kelihatannya, hangat

    BalasHapus
  11. keren banget ya ka Lorca memadukan rumah tradisional dengan gaya modern,lihat foto fotonya suka banget, hangat dengan warna nataural dan banyak cahaya matahari masuk, auto kepo lihat IG nya nih

    BalasHapus
  12. Rumah tradisional Jawa tapi tetap terlihat modern ya. Di daerahku udah hampir gak ada rumah tradisional. Ya itu tadi, pada gak pinter atur interiornya. Orang kampung ini. Terus kayu juga hitungannya lebih mahal. Makanya udah jarang yang pakai

    BalasHapus
  13. Jadi ingat rumahnya irfan hakim yang pakai desain rumah Jawa itu memang kesannya agak gimana gitu, mbak. Hehe. Tapi pastinya saya suka kalau rumah itu masih menggunakan desain lokal soalnya jadinya unik

    BalasHapus
  14. Selalu rindu rumah panggung seperti rumah Limasan, mirip seperti rumah Datuk di kampung, dan sampe sekarang pun masih awet tak dimakan rayap. Sukses untuk desain interior rumah limasan nya

    BalasHapus
  15. Sebagai orang yg lahir besar di Solo jadi kepoo penasaran rumah yg di karanganyar sebelah mana? Kami sering mudik ke solo jenguk ortu dan mertua sekalian kluyuran ke kemuning atau TW biasanya

    BalasHapus
  16. Keren ya idenya kalau dicampur gitu Ada sentuhan traditional plus modern jadi bisa disukai semua orang gàk monotone... Jadi penasaran mau lihat dari Dekat deh

    BalasHapus
  17. Kupikir tdnya limasan tu atapnya yang bentuk limas soalnya aku belakangan liat rumah2 tu tipe limas2 gentengnya gtu banyak diminati jg krn kyk terlihat rapi gtu, ternyata limasan ini lebih ke gradasi atau percampuran ruang2 yg kyk di rumah jawa zaman dahulu gtu yaa? Eh tapi rumah Jawa jg kyknya atapnya kek limas joglo gtu gak sih? :D

    BalasHapus
  18. Jadi penasaran lihat semua bagian rumahnya, perpaduan arsitektur modern dan tradisonal, pasti hasilnya unik.

    BalasHapus
  19. Kereeen memasukkan unsur modern dan tradisional ke dalam disain rumah masa kini. Pantesan menang penghargaan yak.

    BalasHapus
  20. Selamat untuk Lorca, desain interiornya emang cakeuup deh. Beneran bisa mengubah kesan singup pada bangunan rumah khas Jawa, jadi rumah yang nyaman untuk selalu kembali pulang.

    BalasHapus
  21. duh desainnya cakep banget. Aku suka model rumah yang mengadaptasi kearifan lokal tetapi tetap simpel dan elegan kayak gini

    BalasHapus