Maksimalkan Potensi dan Personal Branding Melalui Media Sosial
Hari gini rasanya tak lengkap
jika kita tidak memiliki media sosial. Media sosial kerap digunakan sebagai
sarana untuk berkomunikasi, membagikan informasi, dan menjadil jalan untuk
mengais rejeki.
Kalau saya biasanya bergelut
dengan WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, dan YouTube. Namun
nyatanya masih banyak media sosial lain yang ramai digunakan masyarakat
Indonesia selain media sosial yang saya sebutkan.
Dari data di atas bisa kita lihat bahwa 5 dari 6 media sosial yang saya gunakan menduduki peringkat teratas most used social media versi Hootsuite. Setidaknya hal ini menunjukkan saya sudah berjalan di jalur yang tepat.
Transisi di Masa Pandemi
Sudah hampir 2 tahun dunia
dilanda pandemi, pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk mencegah
penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dengan adanya pembatasan aktivitas.
Dengan adanya pembatasan aktivitas, otomatis segala kegiatan yang dulunya bisa
dilakukan secara tatap muka harus diubah menjadi pertemuan dalam jaringan
(daring). Yang biasanya bekerja dari kantor terpaksa harus bekerja dari rumah.
Anak PAUD hingga mahasiswa yang biasanya belajar disekolah kini harus
menyesuaikan diri dengan bentuk sekolah di rumah.
Yang namanya transisi dan
adaptasi tentunya tidak mudah. Kurikulum pendidikan bahkan harus dirombak untuk
bisa mendukung kegiatan belajar-mengajar. Setelah melalui berbagai tahapan
adaptasi, sedikit demi sedikit sistem sudah tertata dan kita makin terbiasa.
Kini para guru sudah terbiasa menggunakan Zoom dan Google Meet, mengajar melalui WhatssApp pu ayo saja. Mereka juga sudah mampu membuat materi dan membagikannya kanal YouTube untuk dinikmati murid-murid tercinta. Wali murid, terutama anak PAUD-SD juga makin fleksibel dengan metode baru ini. Bahkan kerap kita jumpai anak-anak mendapat tugas yang diwajibkan untuk membagikannya di sosial media.
Potensi Media Sosial Di Masa Pandemi
Menggali Potensi Diri dan Fokus
Pandemi memberi kesempatan pada
diri saya untuk memikirkan kembali apa yang ingin saya lakukan. Saya pun
kembali melakukan pemetaan untuk memahami apa sih yang saya inginkan.
Hasilnya masih sama dengan
sebelumnya, di mana saya menyukai enam aktivitas. Namun saya ingin mengerucutkan dan fokus hanya pada beberapa kegiatan saja, yaitu menulis, mendongeng (dari voice over), dan membuat
ilustrasi. Di sela-sela ketiga kegiatan tersebut saya juga kerap mengorganisir acara baik daring maupun luring karena level PPKM di kota kami sudah turun.
Untuk bisa tumbuh makin profesional, ke-4 potensi di atas harus terus diasah dan dikembangkan. Dengan kondisi pembatasan, maka yang paling logis adalah mengalihkan semuanya ke ranah digital. Lalu bagaimana dengan audience? Bisa... Kan, ada media sosial...
Saya ingin dikenal sebagai
seorang ilustrator, blogger, story teller, dan aktif di komunitas ibu
dan anak. Maka langkah konkret pertama yang bisa saya ambil adalah membangun trust
melalui akun instagram saya.
Apa yang saya tampilkan di media sosial saya ini adalah salah satu langkah yang disebut dengan personal branding.
Personal branding adalah suatu upaya untuk mempromosikan diri dan karir sebagai suatu merek dalam bentuk citra diri.
Sehingga, apa yang saya tuliskan pada bio media sosial saya tentu harus sejalan dengan visi saya tentang citra diri saya, yaitu sebagai salah satu pendiri Komunitas Ibu dan Anak Playdate Soloraya, Tim Kreatif Komunitas Ilustrator KITA Indonesia, Blogger www.sapamama.com, dan terakhir Story Teller kanal YouTube dan Podcast SAPAMAMA BERCERITA.
Silakan mampir :
Kanal YouTube SAPAMAMA BERCERITA
Memperkuat Branding Menulis
FYI menjadi favorit saya karena banyak informasi bermanfaat dan banyak konten tentang Korea yang menghibur serta menginspirasi. |
![]() |
Beberapa karya buku antologi yang saya hasilkan dari awal hingga pertengahan 2021. |
WhatsApp adalah salah satu platform media sosial favorit masyarakat kita. Fasilitas berbagi story membuat kita bisa memperoleh informasi dari teman-teman kita. Salah satu yang saya rasakan bermanfaat adalah info kelas menulis dari sahabat saya. Saya pun memberanikan diri mengikuti kelas menulis melalui media WhatsApp Group dan bergabung dengan banyak teman lainnya untuk menuliskan cerita pendek dalam buku antologi. Saya menulis tema yang saya sukai saja, di antaranya karya non fiksi buku Resolusi 2021 dan buku tentang keajaiban membaca nyaring, Ayah, Ibu, Bacakan Aku Buku. Satu buku fiksi yang bisa dibilang menantang berjudul Aku, Lagu, dan Kenangan juga ikut mengisi portofolio karya tulisan saya. Harapannya, di tahun 2022 saya bisa melahirkan buku anak yang saya tulis dan saya ilustrasikan sendiri. Insya Allah...
Memperkuat Branding Mendongeng
Saya juga sempat memberikan teaser video yang saya unggah di kanal YouTube dan Podcast agar orang-orang bisa melihat buku apa yang saya bacakan untuk anak-anak.
Salah satu contoh postingan mendongeng di media sosial saya. |
Tidak hanya penikmat, menampilkan informasi aktivitas saya juga bisa meningkatkan kepercayaan penerbit sehingga saya bisa mendapatkan ijin untuk membacakan nyaring buku terbitan mereka sehingga saya bisa berkarya tanpa ada masalah hak cipta.
Baca juga : Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membaca Nyaring di Media Sosial
Memperkuat Branding Ilustrator
![]() |
Mengikuti kelas membuat ilustrasi buku anak di kelas kak Eveline |
![]() |
Pencapaian terbesar saya di tahun 2021, tergabung dalam tim ilustrator Badan Bahasa Kemendikbud |
Dengan optimisme dan kerja keras alhamdulillah saya sudah bisa meraih satu per satu harapan saya sebagai ilustrator profesional berawal dari media sosial.
Memperkuat Personal Branding Dengan Aktif Dalam Komunitas di Media Sosial
Apa yang dilakukan bersama-sama akan lebih mudah dan memiliki dampak yang lebih besar. - Era Wijaya, 2021
Quotes di atas adalah salah satu pelajaran yang saya petik di tahun 2021 ini. Saya adalah salah satu yang bersyukur dengan digitalisasi selama masa pandemi. Ternyata tak bisa bertatap muka justru membuat kita bisa berkembang jauh. Jejaring kita pun semakin luas karena tak ada batasan ruang dan waktu.
Belajar saja bisa melalui mentor dari dalam dan luar negeri. Begitu juga dalam berkomunitas. Walau saya sudah biasa berkomunitas karena memiliki Playdate Soloraya, namun bergabung dalam komunitas besar yang memiliki skala nasional, bahkan banyak anggotanya yang memiliki pengalaman lintas negara, membuka mata saya bahwa banyak sekali hal yang bisa dipelajari untuk mengembangkan potensi.
Kelas seni pertama bersama KITA Indonesia |
Salah satu langkah besar yang saya ambil adalah menjadi tim kreatif komunitas KITA Indonesia yang berisi ilustrator dari berbagai lapisan dan latar belakang. Dengan meluasnya kekuatan, maka ketika kita membuat sesuatu, contohnya kelas seni Inktober 2021, maka jangkauannya lebih luas dan dampaknya lebih besar.. Makin banyak anak yang bisa bergabung dan belajar dari kami.
Dan makin banyak yang mengetahui persona kita, tentu kita akan makin dikenal dan memperkuat personal branding kita.
Tips Agar Optimal Memaksimalkan Potensi dan Personal Branding di Media Sosial
Kita tidak akan tahu apa saja yang
bisa kita lakukan hingga mencobanya. Maka, untuk bisa mengoptimalkan diri dan
melakukan personal branding. Just DO IT! Kita harus berani
“menjual” ( personal branding) diri kita melalui media sosial. Asal sudah
punya modal dasar kemampuan kita, percaya dirilah. Yang diperlukan untuk
membangun personal branding bukan kita yang merupakan ahli, tapi
justru kita yang berani dan mau mencoba.
There is no learning that happens faster than when you actually put those lessons into practice - Anonymous
28 Komentar
Mantap nih Multitalenta. Memang sebenarnya kita punya banyak potensi yang bisa diasah, ya
BalasHapusIya mba, makanya kita harus menggalinya, minimal pakai pemetaan kuadran aktivitas ini
HapusWaaaah, seru banget mbak
BalasHapusBerkat branding di media sosial bisa jadi mengembankan potensi diri jadi ilustrator profesional nih!
Eh, kalo pengalamanku sih karena suka review2 drama korea di IG dan twiter, trus sekarang jadi penulis artikel spesialis drama korea di salah satu platform menonton berbayar nih hehehe
Semangat terus buat ningkatin potensi diri yaaah
Wah, keren. Mantab mba. Berarti kemampuan reviewnya sudah diakui ya.
HapusSetuju dengan keberanian diri untuk "menjual" diri kita di Medsos. Menyebutkan apa-apa yang kita bisa, dan konsisten membagikan kegiatan kita di IG, membuat orang akan melirik kita sebagai "sesuatu" yang bisa jadi mereka akan berucap "oh dia konsisten, dan expert".
BalasHapusThis! :)
HapusBanyak banget bisanya mak, jadi story teller juga. Jadi mau cek Sapa Mama. Saya juga merasa sosial media membuat kita semakin terkenal ya. Apalagi kalau fokus pada keahlian, sehingga bisa jadi pakar sekalian.
BalasHapusSemangat, yuk bisa yuk...
HapusKereeen bisa memaksimalkan story telling, podcast, dan itu semua media sosial
BalasHapusMemang ga bisa menafikan arti media sosial ya mbak Era,
saat ini semuapenting
Sepakat mbak. Dunia bergerak melalui platform digital
HapusSetuju dengan mengenali diri, memaksimalkan potensi, lewat media sosial bisa kita raih mimpi. Sama, aku makin bisa branding diri sebagai blogger lewat media sosial juga. Sehingga bisa produktif sebagai ibu rumah tangga yang bisa terus berkarya
BalasHapusMemaksimalkan personal branding di media sosial itu penting, ya. Kita mau dikenal sebagai apa?
BalasHapusBelajar step by step dan memilih fokus di salah satu kuadran. Membuat kita makin terarah. Media sosial kita untuk apa.
Wow, keren banget ini, multitalent mbak. Kalau saya personal brandingnya satu saja dulu ah, yaitu guru dan sedikit-sedikit branding diri sebagai bloger. Masih belum bisa mengatur waktu soalnya.
BalasHapusMakasih ya...
BalasHapusPas banget nih, saya lagi ingin membangun personal branding baru untuk hobi lama yang tiba-tiba ingin digeluti kembali...
Personal brandingnya udah dapet banget ini, Mbak. Bagus sekali pemetaan potensinya. Beberapa waktu yang lalu saya juga belajar membangun personal branding di salah satu aplikasi belajar. Model pemetaannya hampir sama namun belum sedetil ini. Jadi nambah ilmu dah setelah mampir di artikel ini.
BalasHapusmasya Allah seru banget ya belajar memanfaatkan media sosial untuk hal yang bermanfaat ya
BalasHapusMak Era mah multitalenta, semangat selalu Mak. Dari sosial media yah kita bisa membangun branding kita, tapi aku sendiri kadang masih bingung sama branding diri sendiri... hehehe
BalasHapusUntuk branding diri memang harus rutin ya mba biar orang tuh ingat dengan apa yang dibrandingkan terlebih di medsos, mba keren nih ada stroyteller bahkan untuk ilustrasi...
BalasHapusMasyaAllah Mbak Era itu udah banyak, multi-talenta!
BalasHapusAku juga menata sosmed supaya khas buibu (sok) sibuk. Hehehe. Kudu konsisten yah
saya setuju mba, sebab saya pernah ditawari nulis buku oleh sebuah penerbit besar itu karena team mereka meliat aktivitas saya di medsos. Jadi penting banget branding di medsos ya
BalasHapusPersonal branding ini masih PR banget buatku mbak.. Pengen dikenal sebagai blogger dan content writer, tapi masih bingung cara mengawalinya. Hihi... Harus banyak belajar ini
BalasHapusNah ini mbak, dari dulu saya gak maju maju dalam masalah personal branding. Masih malu untuk menyebut saya sebagai apa mbak. Padahal bekerja di dunia online begini orang harus tahu kita sebagai apa yaa. Thanks inpirasinya mbak
BalasHapusWow keren sekali aktivitasnya
BalasHapusSaya kenal mba Era sebatas blogger
Enggak tahu kalau ternyata pandai story telling
Kapan-kapan mau dong Mbak anak-anakku diceritain kisah seru
Kkyaaaa banyak insight nih semua kegiatan mbak sungguh luar biasa berproses dalam menulis ya.
BalasHapusMasyaallah luar biasa sekali mbak, bikin iri deh. Nggak papa kan ya mbak kalau iri dalam hal kebaikan untuk memicu saya agar lebih semangat. Berkarya bisa dari mana saja dan melihat karya-karya mbak Era sungguh inspiratif sekali.
BalasHapuswahhh sangat bermanfaat, terimakasih sudah berbagi ya mama :D sukses selalu
BalasHapusMasya Allah, cakeeep. Save ah postingan ini buat dibaca lagi nanti.
BalasHapussetuju sama mba Era.
BalasHapusbelajar adalah kunci untuk terus berkembang, mengikuti kelas kelas sesuai minat juga perlu ya
sekarang makin banyak wadah untuk memperkuat personal branding ya, termasuk melalui sosial media, apalagi juga sudah ada tiktok dan podcast juga