Pertama kali saya menginjakkan kaki ke kantor KPP Pratama Surakarta pada 1 Desember 2015. Saat itu saya mengurus penon-aktifan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) karena saya sudah tidak lagi bekerja sebagai karyawan di suatu BUMN. Sebagai langkah pengkinian data, maka saya segera menyelesaikan proses-proses administrasi di kantor pajak. Walaupun nampak sepele, namun ini merupakan langkah penting. Selain untuk menghindari denda, melaporkan status terbaru kita akan menjadi langkah yang berarti baik bagi DJP (Direktorat Jendral Pajak), maupun bagi kita karena dapat mempermudah proses-proses yang akan kita jalani di masa yang akan dayang. Saya berusaha berangkat pagi ke kantor KPP Pratama untuk menghindari antrean panjang. Dan betul, kondisi di pagi hari masih relatif sepi sehingga proses dapat berjalan dengan cepat.

Kunjungan kedua saya ke KPP Pratama Surakarta adalah di tahun 2018. Kali ini terkait dengan NPWP perusahaan keluarga. Akibat kelalaian kami karena tidak melaporkan aktivitas keuangan perusahaan yang memang sudah tidak aktif, maka kami mendapatkan surat teguran dari DJP sehingga kami harus datang ke kantor KPP Pratama untuk menyelesaikan masalah teguran tersebut.

Selama ini stigma yang menempel tentang pajak memang membuat kita segan. Saya sendiri agak ragu saat akan berkunjung ke sana. Namun karena kewajiban, maka saya memberanikan diri memenuhi panggilan. Saat itu kantor KPP Pratama sedang direnovasi, namun pelayanan tetap berjalan dengan baik. Sepertinya proses mempercantik gedung tidak berpengaruh pada kinerja petugas di KPP Pratama Surakarta. Karena sebelumnya saya bekerja di bidang jasa, maka secara reflek saya selalu memperhatikan detail-detail terutama tentang pelayanan.

Dari awal kita datang ada pemandu yang membantu kita memilih antrean yang diperlukan. Setelah itu kita diarahkan untuk duduk di ruang tunggu sembari menanti antrean. Nampak para petugas ramah dan fokus pada WP (Wajib Pajak) yang berkonsultasi. Tak lama tiba giliran saya, seorang petugas wanita berhijab memberikan senyumannya dan memberikan informasi yang saya butuhkan. Ternyata ada petugas yang harus saya temui, petugas tersebut biasa disebut dengan Account Representatif (AR). Petugas AR bernama pak J menjelaskan langkah-langkah yang harus kami ambil, dan voila! Tunai sudah kewajiban kami untuk melapor dan menyelesaikan kendala seputar NPWP perusahaan.

Ternyata semudah itu! ^^

Kenapa sih kok saya nampak ngoyo? Sebetulnya tidak. Itu adalah salah satu bentuk kepatuhan saya kepada peraturan negara. DJP menggunakan sistem self assement, yaitu proses pendaftaran dan pelaporan pajak dilakukan sendiri dengan kesadaran penuh oleh wajib pajak. Formuir yang kita butuhkan dapat diperoleh melalui laman resmi DJP. Di KPP Pratama Surakarta sendiri sangat mengedepankan kenyamanan wajib pajak. Jika dulu perlu waktu satu minggu untuk mendapatkan kartu NPWP, kini dalam waktu satu  jam sejak proses pendaftaran, kita sudah dapat memperoleh kartu NPWP di dalam genggaman tangan kita.

Kenyamanan di KPP Pratama Surakarta tidak main-main lho moms. Sejak memasuki area parkir semua itu sudah nampak. Ada drop off ojek online, tempat tunggu sopir, parkir prioritas (ibu hamil/lansia/difable), dan ramp yang landai untuk kursi roda.

Begitu memasuki hall utama kita akan di sambut petugas frontliner. Di sisi kanan ada customer service dilengkapi dengan mesin antrean canggih. Begitu mendapatkan nomor antrean kita bisa menuju ke ruang tunggu. Yang menarik, di sana tersedia ruang tunggu prioritas bagi ibu hamil, lansia, difable, dan ibu dengan anak kecil. Saat kita menunggu di ruang prioritas, kita tak perlu kemana-mana karena petugas KPP Pratama yang akan menghampiri kita untuk menyelesaiakan segala proses yang

Ruang Tunggu Prioritas

Galeri investasi hasil kerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)
  • Apakah prosedur di KPP Pratama sulit? TIDAK. Prosedurnya sangat MUDAH!


Yang perlu kita lakukan adalah :

  1. Daftarkan diri kita untuk mendapatkan NPWP. Syaratnya hanyalah fotocopy KTP dan mengisi formulir
  2. Jika pajak penghasilan yang kita terima belum dipotong, maka kita berkewajiban menghitung sendiri pajak yang seharusnya terutang. Jika mengalami kesulitan dalam menghitungnya, kita bisa meminta bantuan dari petugas ya moms
  3. Pastikan telah membuat kode billing sebelum melakukan pembayaran. Pembayaran kode billing dilakukan ke rekening kas negara dengan ATM, internet banking, mobile banking, EDC, atau pada bank/pos persepsi.
  4. Jangan lupa laporkan SPT Tahunan PPh 1770 sebelum jatuh tempo. Untuk Orang Pribadi (OP) jatuh tempo di 31 Maret, sedang untuk Badan/Perusahaan pada 30 April setiap tahunnya. Pelaporan bisa dilakukan dengan datang secara langsung ke KPP Pratama, melalui Pos Indonesia, dan e-filling.
Untuk ibu ASI yang sedang mengASIhi putranya tetap dapat menunggu dengan nyaman lho... DI KPP Pratama Surakarta tersedia ruang Laktasi dengan standar kesehatan yang terjamin kenyamannya. Mau memompa ASI atau direct breastfeeding semua dapat dilakukan dengan nyaman. Perlu asupan untuk memperlancar ASI? Di dalam lemari es ruang laktasi tersedia beberapa jenis minuman yang bermanfaat bagi ASI kita.

Jika mommies mengajak anak, dijamin anak tak akan bosan karena ada baby play room. Anak-anak bisa bermain sambil menunggu. Anak kita belum lulus toilet training? Don't worry. Ada ruang ganti popok tepat di samping baby play room. Sehingga kita dapat membuat anak kita tetap nyaman saat berganti popok dan menjaga privasinya.

Jika anak kita sudah lebih besar dan bisa membaca, di KPP Pratama Surakarta juga tersedia mini library. Di sana ada koleksi buku yang bisa di baca anak-anak maupun orang dewasa. Baterai handphone kita sudah menipis? Ada spot khusus untuk mengisi daya baterai kita. Jika kita bekerja menggunakan laptop dan perlu mengisi ulang daya baterai laptop sambil bekerja, itu juga bisa dilakukan di sana ya moms. 

KPP Pratama Surakarta juga mendukung UMKM di kota Solo. Bukti nyatanya adalah dengan menyediakan Gerai UMKM yang berisi berbagai macam produk UMKM. Ada kain batik, craft, dan sebagainya. Jika kita tertarik dan ingin membeli produk tersebut kita bisa melakukan transaksi di koperasi ya moms.

Toilet untuk wajib pajak tak kalah paripurna moms. Toilet yang terdiri dari toilet laki-laki dan perempuan yang terpisah ini memiliki kualitas dan kebersihan setara dengan kualitas toilet di hotel berbintang. Bersih dan harum!

Untuk difable dan lansia tersedia toilet yang terpisah yang tentunya dibangun dengan sesuai standar kenyaman pengguna. Walau letaknya ada di luar hall utama KPP Pratama, namun aksesnya mudah. KPP Pratama Surakarta sangat memperhatikan detail, terbukti perbedaan ketinggian kecil disiasati secara apik dengan adanya ramp sehingga memudahkan pengguna kursi roda untuk melaluinya.

Di bagian dalam terdapat sebuah taman yang indah. Taman yang di penuhi rumput hijau dan tanaman yang rimbun ini tampaknya di desain dengan serius. Lagi-lagi KPP Pratama Surakarta memperlihatkan keseriusan dalam desain. Secara landscape, hard material dan soft materialnya bersinergi menciptakan suasana yang ramah dan homey. Gazebo di tepi taman selain untuk bersantai juga menjadi ruang diskusi staff KPP Pratama. Dengan cara seperti ini diskusi bisa berjalan dengan relaks dan lebih terbuka.

Di dekat taman ada spot selfie yang bisa diakses umum. Di salah satu sisi dinding dihiasi wallpaper indah bernuansa sakura di musim semi. Tak heran jika sisi ini menjadi point off interest, bersanding apik dengan hijaunya taman. Ah.... Generasi milenial pasti girang bukan kepalang melihat spot ini. Jepret... Jepret... Upload...

Bagi saya, KPP Pratama Surakarta ini benar-benar peduli dan memperhatikan kesehatan jiwa staffnya. Di lantai dua terdapat ruang Bima untuk fitness dan ruang Arjuna untuk daycare. Semua ini fasilitas yang dapat digunakan oleh staff. Di ruang Bima terdapat empat alat fitness dan dua meja ping-pong (tenis meja).

Daycare biasanya digunakan ketika anak sudah pulang sekolah. Ada nanny khusus yang menjaga anak-anak staff yang bekerja. Namanya working mom tentu sangat terbantu dengan adanya daycare, Ibu dan ayah bisa bekerja dengan tenang, anakpun aman dan nyaman sembari menunggu orangtuanya selesai bekerja.

Jika wajib pajak memiliki ruang laktasi, maka staff KPP Pratama juga memiliki fasilitas ruang laktasi sendiri moms. Walau tidak seluas ruang laktasi untuk wajib pajak, tapi ruangan ini dijamin nyaman dan tentu privasi ibu ASI dapat terjaga.

Yang tak kalah menarik adalah adanya Ruang Kerja Transit. Ruang ini biasanya digunakan oleh staff yang biasanya bekerja di lantai dua, namun karena kondisi kesehatan, misalnya kecelakaan dan mengalami cidera, tidak bisa naik turun tangga. Nah, ruang ini dapat digunakan oleh staff tersebut hingga kondisinya membaik.

Tersedia pula poliklinik hasil kerjasama dengan kimia farma. Poliklinik ini dapat diakses setiap hari Rabu-Jum'at pukul 15.30-16.30 WIB.

Untuk beribadah disediakan masjid An-Nur yang ada di area belakang kantor KPP Pratama Surakarta. Kebersihan dan kenyamanan masjid ini layak diacungi jempol.

Tak jauh dari masjid terdapat kantin untuk staff. Kantin semi terbuka ini cukup nyaman, apalagi di dekatnya terdapat taman yang cantik dan mungil. Memanjakan mata! :)

Dari awal sampai akhir KPP Pratama nampak serius dalam memperhatikan manusia yang beraktivitas di sana. Ternyata KPP Pratama Surakarta merupakan Kawasan Responsif Gender. Apa itu?
"Kawasan responsif gender adalah kondisi di mana kebijakan/program/kondisi pembangunan yang dilakukan memperhatikan berbagai pertimbangan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan. Tak hanya sekedardar laki-laki dan perempuan, namun juga dalam perbedaan usia, sosial-ekonomi, suku bangsa, dan kondisi fisik penggunanya."
Faktor keselamatan juga diperhatikan oleh KPP Pratama, terdapat APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di beberapa titik penting. Begitu juga akses saat keadaan darurat. Ada lajur khusus bagi ibu hamil atau orang dengan kondisi khusus sehingga akan mempermudah evakuasi menuju titik temu.

Luar biasa sekali ya segala bentuk fasilitas yang tersedia di KPP Pratama Surakarta. Dengan melihat fakta luar biasa ini tentu merubah stigma kita, dari rasa segan menjadi lebih tenang dan nyaman layaknya berkunjung ke rumah seorang sahabat.

Jadi, tunggu apalagi, yuk kita ke KPP Pratama terdekat. Kita daftar, hitung, laporkan penghasilan dan aset, bayarkan kewajiban kita. Pajak bersifat proporsional, artinya, semakin banyak penghasilan tentu pajak juga akan berbanding lurus. Namun, jika penghasilan kita kecil atau bahkan tidak ada, tentu tidak akan dikenakan pajak. Intinya sebagai warga negara yang baik adalah... Mari berkontribusi terhadap pajak.
Pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan negara. Pendapatan dari pajak minim resiko dan berpengaruh pada kemandirian negara.

Sirkulasi pengelolaan APBN selayaknya siklus kehidupan. Apa yang kita bayarkan akan kembali pada kita dalam bentuk lain  seperti fasilitas kesehatan, infrastruktur, fasilitas pendidikan, dan lain-lain.

Hingga kini, realisasi pencapaian pajak masih lebih rendah dibanding target pencapaian pajak.

Penyebab tidak tercapainya target tersebut ternyata dikarenakan masih sangat banyak masyarakat yang tidak mendaftarkan diri sebagai wajib pajak. Jikalau sudah terdaftar pun, ternyata masih banyak yang tidak melapor dan tidak membayar kewajibannya. Hal ini berlaku baik itu orang pribadi maupun perusahaan.



Semakin banyak masyarakat yang sadar untuk membayar pajak, maka pendapatan untuk kas negara akan meningkat. Jangan sampai kita tumbuh menjadi masyarakat yang hanya menikmati kenyamanan dan fasilitas tanpa kontribusi (free rider).


Banyak dari kita yang sering mengeluhkan tentang utang negara yang besar.
"Dengan membayar pajak, maka kita turut serta dalam pembangunan negara dan MENURUNKAN RASIO UTANG negara kita. Jika setiap orang taat pajak dan membayar pajak, bukan tidak mungkin negara kita menjadi negara mandiri yang bebas utang"
Untuk membangun keluarga saja kita harus kompak dan bekerjasama, apalagi untuk membangun suatu negara. Diperlukan gotong royong dan ketulusan hati. Semua ini semata-mata untuk masa depan anak cucu kita yang lebih baik.
Ilustrasi Gotong Royong
Sumber : www.goodnewsfromindonesia.com

Di kota Solo ada dua kantor pajak. Yang pertama adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta yang terletak di Jl. Agus Salim No.1, Sondakan, Kec. Laweyan. Nomor telepon yang bisa dihubungi adalah (0271) 718246. Di kantor inilah kita bisa mendapatkan segala informasi dan fasilitas pelayanan pajak.

Kantor kedua adalah Kantor Wilayah Dirjen Pajak Jawa Tengah II yang beralamat di Jl. MT Haryono. Nomor telepon yang bisa dihubungi (0271)713552, 730460.

Untuk pelayanan biasa kita bisa melakukannya di KPP Pratama Surakarta di Laweyan, sedangkan untuk tindak lanjut tertentu terkait pajak akan ditangani di Kanwil DJP Jateng II di Manahan.

Demikian yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat. Sampai jumpa.


Salam Hangat,
sapamama



0 Komentar