Kalau ada kabar baik yang patut ditunggu-tunggu, tentu berita itu adalah tentang salah satu building designer kebanggaan kota Solo, yaitu kak Lorca Biru. Jika sebelumnya kita diajak jalan-jalan ke dua tempat yang mendapatkan penghargaan Good Design Awards 2020, yaitu Rumah Srikoyo dan peraih penghargaan Good Design 2022 dengan Rumah Limasan, maka di tahun 2025 ini kita juga akan diajak ke sebuat tempat yang istimewa. Letaknya ada di jantung kota Solo dan memiliki konsep yang cukup berbeda dengan kedua desain sebelumnya.

Jika dua desain sebelumnya ada rumah tinggal, maka kali ini kita akan diajak untuk berkunjung ke sebuah tempat yang menjadi oase penyejuk jiwa. Sebuah rumah ibadah yang disebut dengan Prayer Space.


Lebih Dekat dengan LorcaBiru


Karya Terbaru Lorca Biru Raih Penghargaan Bergengsi Good Design Award Gold Winner 2025

Bangunan karya Lorcabiru ini berupa mushala yang dibangun di tengah perkampungan padat penduduk di Karangasem, Laweyan, Solo. Usai dibangun, Jika kedua desain sebelumnya merupakan zona pribadi, Prayer Space beserta pengelolaannya diserahkan kepada warga masyarakat sekitar dan kini diberi nama Mushala Ar-Rayan. Bentuk arsitekturnya yang unik, menjadikan mushala ini nampak kontras dan menonjol diantara bangunan-bangunan lain di sekitarnya.

The Prayer Space resmi dianugerahi penghargaan bergengsi Australian Good Design Award Gold Winner 2025. Ada beberapa alasan kuat mengapa dewan juri memilih proyek ini:

  • Integrasi Budaya: Berhasil menyatukan nilai spiritual dengan kebutuhan sosial masyarakat.
  • Multifungsi: Berperan sebagai wadah ibadah, edukasi, dan ruang komunitas.
  • Keberlanjutan: Mengutamakan material ramah lingkungan yang awet dan praktis dalam pemeliharaan. Penghargaan ini menjadi bukti kualitas desain yang diakui oleh panel juri ahli dari berbagai belahan dunia.

Filosofi Arsitektur “The Prayer Space” karya LorcaBiru

Nampak sederhana, tetapi nyatanya Prayer Space Mushalla Ar -Rayan memiliki banyak mana fikosofis yang sarat nilai budaya dan religi. Membuat kita merefleksikan diri sebagai hamba Sang Pencipta.

1. Oase di Tengah Kampung

Musolla ini dibangun sebagai oase di tengah perkampungan, tempat masyarakat dapat berkumpul, anak-anak bermain, beristirahat, dan belajar.

Konsep ini terinspirasi dari fungsi masjid pada masa Rasulullah SAW, yang tidak hanya digunakan untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial dan pendidikan umat.

2. Lima Pilar dan Empat Plong di Fasad Depan

Lima pilar pada fasad depan melambangkan Rukun Islam, fondasi utama dalam kehidupan umat Muslim.

Empat ruang (plong) di antara pilar merepresentasikan empat bulan yang dimuliakan dalam Islam: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

3. Delapan Plong Akses di Sisi Bangunan

Terdapat delapan pintu akses di sisi kanan dan kiri bangunan. Empat di antaranya melambangkan unsur-unsur penciptaan manusia dalam pandangan Islam:

  • Api — QS. Al-Baqarah (2):24
  • Udara — QS. Shaad (38):71–72
  • Tanah — QS. Shaad (38):71–72
  • Air — QS. Al-Furqan (25):54

Empat lainnya melambangkan unsur ghaib manusia: nafsu, akal, hati, dan ruh — yang membentuk keseimbangan spiritual dan jasmani manusia.

4. Tiga layer Atap sebagai Simbol Iman, Ihsan, dan Islam

Bangunan ini menggunakan tiga susun atap yang terinspirasi dari arsitektur Jawa kuno pada masa peradaban Islam.

Tiga lapisan tersebut melambangkan Iman, Ihsan, dan Islam — tiga tingkat kesempurnaan dalam spiritualitas manusia.

5. Filosofi Interior dan Triloka

Interior musolla dibagi secara tegas antara lantai, dinding, dan atap. Pembagian ini mengingatkan pada konsep triloka dalam ajaran Hindu pra-Islam:

  • Bhurloka — alam manusia (lantai),
  • Bhuwarloka — ruang antara dunia dan alam kematian (dinding),
  • Swarloka — alam para dewa (atap).

Dalam konteks Islam-Jawa, pembagian ini diinterpretasikan ulang sebagai perjalanan spiritual manusia: dari dunia, menuju kesadaran, hingga pencapaian keilahian.

6. Motif Batik Kawung

Dinding interior dilapisi motif batik Kawung, warisan khas Jawa Tengah.

Motif ini melambangkan kesempurnaan, kemurnian, dan kesucian, serta mengandung makna pengendalian diri dari nafsu dan hasrat duniawi — menuju jiwa yang bersih dan tenang.


Rumah Limasan di Karanganyar Raih Penghargaan Internasional


7. Dua Kubah dan Makna Keseimbangan

Musolla ini memiliki dua kubah:

Dalam filosofi Jawa, angka “dwi” (dua) berarti keseimbangan. Masing-masing kubah terdiri dari 17 lapisan. Kubah pertama melambangkan 17 rakaat salat wajib harian.

Kubah kedua melambangkan 17 rakaat salat rawatib, sebagai penyempurna ibadah harian.

8. Enam Plong Kabinet dan Rukun Iman

Terdapat enam ruang (plong) pada kabinet bagian dalam yang melambangkan Rukun Iman, menegaskan pentingnya pondasi keyakinan dalam kehidupan beragama.

9. Tujuh Kolom dan Tujuh Fase Kehidupan Manusia

Bangunan ini memiliki tujuh kolom utama, yang melambangkan tujuh masa kehidupan manusia, yaitu:

  1. Radli — masa menyusui
  2. Fathim — masa penyapihan
  3. Shabiy — masa kanak-kanak
  4. Ghulam — masa remaja
  5. Syab — masa pemuda
  6. Kahl — masa dewasa
  7. Syaikh — masa tua

Filosofi ini mengingatkan bahwa setiap fase hidup memiliki nilai dan makna yang harus disyukuri.

10. Atap Rendah dan Andhap Asor

Atap bangunan dirancang rendah, sesuai falsafah Jawa andhap asor, yang berarti rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama manusia.

Selain itu, bentuk atap ini juga berfungsi mengurangi tampias air hujan, menegaskan perpaduan antara fungsi dan filosofi.

11. Sepuluh Pintu Kaca dan Makna “Sedoso”
Musolla memiliki sepuluh pintu kaca yang disebut Sedoso dalam bahasa Jawa.
Angka ini terdiri dari:
1 (Siji) — awal, melambangkan keesaan Tuhan
0 (Nul) — akhir, melambangkan pengosongan diri di hadapan-Nya
Maknanya, kesempurnaan hanya milik Tuhan. Manusia baru akan berarti ketika menempatkan Tuhan di depan kehidupannya (1–0), bukan di belakang.
Sepuluh pintu yang dapat dibuka seluruhnya juga melambangkan keterbukaan tanpa pengecualian — bahwa rumah ibadah ini selalu terbuka untuk siapa pun yang datang dengan niat baik.
Selain itu, pintu dari tiga arah (selain arah kiblat) menandakan keterbukaan dari segala arah menuju keimanan.

12. Sembilan Belas Tiang Kabinet dan Makna Basmallah
Terdapat 19 tiang kabinet di bagian depan, melambangkan kalimat suci “Bismillahirrahmanirrahim.”
Jumlah huruf dalam kalimat ini adalah 19, dan angka 19 menjadi salah satu keajaiban numerik Al-Qur’an.
Contohnya:
  • Kata “ismi” disebut 19 kali dalam Al-Qur’an.
  • Kata “Allah” disebut 2.698 kali → 2.698 ÷ 19 = 142
  • Kata “Arrahmah” disebut 57 kali → 57 ÷ 19 = 3
  • Kata “Arrahim” disebut 144 kali → 144 ÷ 19 = 6
Semuanya dapat dibagi habis oleh 19, menunjukkan kesempurnaan keteraturan ilahi.
Dalam pandangan antropologis, angka 1 melambangkan visi atau tujuan utama, sedangkan angka 9 melambangkan ikhtiar manusia dalam mencapainya.
Karena itu, posisi kabinet di depan ruang doa mengingatkan untuk memulai setiap langkah dengan niat suci dan usaha yang sungguh-sungguh.

13. Garis-garis yang Tidak Sempurna
Detail garis pada bangunan sengaja dibiarkan tidak sepenuhnya simetris, sebagai simbol bahwa manusia tidak pernah sempurna.
Namun justru dalam ketidaksempurnaan itulah terdapat keindahan dan makna seni kehidupan.

14. Makna Keseluruhan
Musolla ini adalah ruang yang terbuka untuk siapa saja — tempat di mana manusia dapat bertemu dengan Tuhannya dan dengan sesama manusia.
Ia hadir sebagai simbol keseimbangan antara iman, budaya, dan kemanusiaan, sekaligus wujud doa yang diwujudkan melalui arsitektur.


Terus Berkarya dan Harumkan Nama Bangsa, Lorca!

Sejak kembali ke Indonesia pada tahun 2020, Lorca Biru telah menunjukkan konsistensi luar biasa melalui studionya, Lorcabiru. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ia berhasil meraih tiga predikat Gold Winner di Good Design Award untuk kategori Product Design (2020), Architectural Design (2022), dan Built Environment (2025). Prestasi ini melengkapi pengakuan internasional lainnya dari APAC Insider pada 2024. Secara total, karier 16 tahun Lorca di industri desain interior telah membuahkan 11 penghargaan bergengsi. Hal ini menjadikannya salah satu figur desainer Indonesia yang paling diperhitungkan di kancah desain global.

Semangat terus, Lorca!


Salam Hangat,

sapamama



0 Komentar