Kapan terakhir kali teman-teman melakukan wawancara kerja?

Biasanya tes wawancara selalu dilakukan saat kita sedang dalam proses rekrutmen pekerjaan, kenaikan pangkat, dan bisa juga sebagai salah satu tahap untuk memperoleh beasiswa.

Kalau saya, terakhir kali melalui proses wawancara adalah saat sedang dalam proses seleksi karyawan di perusahaan perbankan 10 tahun yang lalu. Time flies so fast... Siapa sangka hari ini saya akan menjalani proses wawancara yang bisa menentukan jejak mimpi selanjutnya. Namun, terlepas dari apapun hasil yang saya dapatkan, saya menikmati proses wawancara hari ini.

 

Izinkan saya berbagi sedikit pengalaman wawancara yang saya jalani untuk kali pertama setelah sekian lama vakum dari dunia kerja.


Belum lama ini saya sedang mengikuti suatu tahapan seleksi untuk posisi di dunia digital yang menarik bagi saya. Secara mengejutkan, saya berhasil lolos tahap pertama. Hal ini diberitahukan melalui email dan pesan singkat di WhatsApp. Alhamdulillah, saya cukup mensyukuri karena ini adalah suatu apresiasi berharga bagi saya.

Panitia mengabarkan pada tanggal 7 September bahwa seleksi kedua melalui tahap wawancara akan dilakukan pada tanggal 8 September pukul 15.30 WIB. Interesting... Insya Allah waktu satu hari cukup bagi saya untuk mempersiapkan diri. Berbeda dengan 10 tahun yang lalu, entah kenapa saya merasa bahwa saya lebih tenang. Berusaha memberikan yang terbaik dan tetap semeleh. Nerima tanpa drama tentang proses wawancara yang ada di depan mata.

 

Saya berusaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin di sela-sela kesibukan harian. Syukurlah si kecil cukup kooperatif sehingga saya bisa mencoba menyusun materi, visi misi pribadi, dan sebagainya.

 

Tak lupa, saya juga mencoba untuk berselancar untuk mencari informasi seputar tips wawancara. Di antara banyaknya artikel, saya menemukan artikel tentang wawancara pekerjaan yang cukup menarik. Berikut ini adalah sedikit rangkumannya dan beberapa tambahan dari saya.


1. Percaya diri.

Saya yang hari ini memahami diri saya lebih baik dibanding saya yang 10 tahun yang lalu. Mungkin, karena faktor sudah makan asam garam kehidupan (#tsah), atau bisa juga karena saya sudah mampu memahami diri saya seutuhnya. Berbekal pemahaman ini maka saya bisa tampil percaya diri dan semangat mengerahkan seluruh kemampuan terbaik saya.



2. Pewawancara (HRD) menyukai interview yang punya persiapan.

Walau sederhana, saya juga melakukan persiapan lho. Persiapan yang saya lakukan adalah memahami kembali visi misi saya serta menyelaraskan dengan visi misi posisi dan proyek yang saya incar. Untuk mempermudah, saya membuat mindmap yang saya kembangkan dalam bentuk presentasi singkat. Tujuannya agar mudah mengingat poin-poin penting yang ingin kita sampaikan.


3. Menjadi sosok yang komunikatif.

Interviewer menyukai orang yang aktif. Ngga lucu kan kalau saat ditanya kita hanya bilang ya dan tidak? Usahakan untuk membicarakan hal yang mampu menunjukkan kualitas diri kita yang sesuai dengan citra yang diinginkan oleh perusahaan.


4. Antusias menanyakan hal yang berhubungan dengan lowongan/posisi yang diinginkan tidak tabu.

Teman-teman tentu familiar dengan pertanyaan dari interviewer, “Ada yang ingin ditanyakan?”

Gunakan pertanyaan itu sebagai peluang. Tunjukkan semangat dan ketertarikan kita terhadap perusahaan atau posisi yang inginkan.



5. Punya latar belakang senada dengan posisi yang diinginkan.

Orang yang berpengalaman dalam suatu bidang, pasti akan lebih memiliki peluang dibanding dengan yang tanpa pengalaman. Oleh karena itu, pastikan kita punya pengalaman yang mumpuni, dalam kasus saya, minimal memiliki personal branding yang sesuai dengan apa yang dicari perusahaan.


6. Jelaskan kemampuan tak terukur kita di wawancara.

Saat pendaftaran, biasanya kita menuliskan CV. Di sana merupakan gambaran awal diri kita. Misalnya saja kita menuliskan bahwa kita orang yang kreatif dan energik, maka saat wawancara, tunjukkanlah hal itu, misalnya saja kita aktif dalam organisasi, membentuk komunitas, menyukai aktivitas luar ruangan, dll.


7. Tetap positif walaupun gagal.       

Kadang, percaya diri dan persiapan tidak cukup mengantarkan kita pada posisi yang kita incar. Di sinilah kita harus belajar legowo, mampu menerima bahwa walau tiap orang punya sisi unik dan menarik, namun mungkin belum sesuai dengan image yang diinginkan oleh perusahaan incaran. Harus terus semangat untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Insya Allah dalam kondisi ini kita sudah naik level kok.


Nah, inilah yang bisa saya bagikan hari ini. Pengalaman wawancara secara virtual pertama saya, berselang satu dekade sejak kali terakhir saya melakukan wawancara kerja. Apakah hasilnya sesuai dengan harapan saya atau hasilnya akan membuat saya belajar ikhlas dan rela? Kita tunggu sama-sama ya....

 

Teman-teman punya pengalaman menarik atau tips saat wawancara kerja? Tulis di komentar ya...

 

 

 

Salam Hangat,

sapamama

 


25 Komentar

  1. Menariiikk banget mbaa
    memang kudu diakui, agak2 kikuk juga yaa karena lama vakum kerja as corporate slave
    tapiii kudu semangaatt dan optimistis!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah pisisi incaran ini dinamis mam, selain itu visi misinya cocok, makanya semangat banget untuk join. Doakan ya...

      Hapus
  2. Pengalaman pertama interview kerja udah lamaaaaa banget. Waktu itu cuma ditanya, apa gak keberatan kerja di bgn administrasi tp digajinya dikit. Aku ho oh² aja, krn waktu itu niat kerja cuma buat pengalaman. Alhamdulillah diterima.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... Berawal dari sedikit lama-lama menjadi bukit ya mba. Pastinya rejeki pengalaman itu yang tak ternilai harganya.

      Hapus
  3. Tips wawancara kerja lainnya harus rapi, baju sesuai, pakai makeup, tonjolin latar belakang kerjaan, dan juga senyum ramah haha.. Tapi aku udah lama off dunia kerja, sekarang freelance. Semangat yaa.. kerja formal lagi.

    BalasHapus
  4. Nomor 7 paling penting. Karena, sehebat-hebatnya persiapan untuk wawancara, bila tidak siap akan hasil akhir (misalnya gagal), kita akan "jatuh sakit" yang efeknya akan mempengaruhi masa depan. Soalnya, ada orang yang kukenal, semangat dan persiapannya luar biasa, dan saya pun optimis dia berhasil, tapi fakta bicara lain, dan karena tidak siap hasil, dia jadi males melamar kerja lagi, PD nya berantakan, dan rasa pesimis dipelihara sampai lama.

    Semoga Mbak Era mendapatkan hasil terbaik. Aamiin.

    BalasHapus
  5. Wah jarak 10 tahun wawancara lagi...ternyata malah semeleh ya, apapun hasilnya semoga yang terbaik. Semoga sukses dengan impiannya.
    Saya kapan terakhir wawancara kerja ya? hm...1999 ya ampun lamanyooo

    BalasHapus
  6. Jadi boleh ya bertanya hal yang zaman dulu dianggap tabu seputar pekerjaan.
    Zaman melamar pekerjaan dan melamar untuk saya sudah habis bertahun2 lalu.

    BalasHapus
  7. Wawancara ini membuat pelamar harus menjawab dengan spontan dan tepat.
    Percaya diri. Ini modal Utama yaa.. jawab dengan singkat jelas padat dan tegas.

    BalasHapus
  8. Wah saya juga udah lama banget sejak wawancara kerja pertama hihi udah lupa juga. Tapi, sekarang ini wawancara online sudah jamak terjadi ya mbak, dan memang persiapan kita mesti matang selayaknya sewaktu offline. Good luck ya mbak, semoga bisa lulus.

    BalasHapus
  9. Aku wawancara sekitar 8 atau 9 tahun lalu. Belum pernah wawancara kerja online begini. Sukses ya mba :)

    BalasHapus
  10. Dunia kerja senang senang sedih ya Mba. Sedih kalau pas banyak gawean hehehe. Tipsnya nih bermanfaat banget buat para fresg graduate

    BalasHapus
  11. Wah seru banget ya bisa merasakan pengalaman wawancara kerja lagi jadi ingat gimana deg-degannya dulu hihi, semoga hasilnya bagus dan bisa dapat pekerjaan impian ya aamiin!

    BalasHapus
  12. Ya ampun! Aku udah lama banget gak wawancara kerja. Pakai online apalagi, hahaha. Emang sih kalau interview tuh kudu percaya diri dan pilih yang memang kamu mampu sesuai skill kita

    BalasHapus
  13. Aku biasanya ngeinterview yang mau masuk kerja, seru2 sedap dan lucu2 melihat karakter dan sikap saat diwawancara tuh. Ada yang panik, kepedean, polos, dllnya kadang bikin senyum2 sendiri kalo mengingatnya.

    Kalo pas wawancara virtual pernah juga waktu ditawarin masuk dunia digital sebelas tahun yang lalu, pake skype dulu tuh. Pada umumnya ya deg2an juga, tapi pede, karena paham dengan skill yang ada.

    BalasHapus
  14. aku pun lagi cari kerja onlen ini mak
    semoga lancar dan kita berhasil dengan harapan masing-masing
    tapi ya pandemi gini aku kemarin whatsappan video call gitu dong
    cuma belum beruntung kemarin semoga september ini ada lolos dan bisa bekerja kembali
    gutlakkkk makk

    BalasHapus
  15. Duh...aku belum pernah lho wawancara online tapi waktu itu dunia digital belum seperti sekarang, ternyata wawancara online pun harus mempersiapkan diri sebaik mungkin ya mbak supaya memberikan kesan baik pada pihak HRD perusahaan.Terima kasih mbak tipsnya.

    BalasHapus
  16. Terima kasih sharing pengalamannya mak, ini bermanfaat sekali buat yang mau memasuki dunia kerja apalagi yang mau memulai wawancara. semoga lolos ke tahap selanjutnya.

    BalasHapus
  17. Tahun lalu suami saya juga beberapa kali menjalani interview kerja secara online. Mungkin ini bisa jadi salah satu cara interview yang digunakan oleh banyak perusahaan ke depannya. Yang harus dipastikan adalah koneksi internet yang lancar dan persiapan yang lancar seperti Mbak Era biar sukses interviewnya.

    BalasHapus
  18. wah menarik nih tips buat para mama yang dulunya berkarir terus resign demi buah hati terus pengen balik lagi kerja. Jujur emang poin percaya diri itu no 1, soalnya janganka interview, mau apply cv nya aja kadang udah jiper

    BalasHapus
  19. Persiapan utk wawancara memang penting ya, walau tetap harus tenang & percaya diri. Tunjukkan kemampuan semaksimal mungkin. Thanks for share ��

    BalasHapus
  20. Tipsnya menarik banget kak. Sejak nikah tuh udh berhenti kerja dan mungkin klu terniat kerja lagi bakal gugup pas wawancara kerja

    BalasHapus
  21. keren banget mbak, masyaAllah. Setelah 1dekade tidak melakukan wawancara kerja, eh tau tahu lolos seleksi beneran keren. Apalagi ditambah bisa membagikan tips wawancara yang tenang itu. Beneran membantu banget ini buat yang sedang dagdig dug mempersiapkan diri wawancara pekerjaan. Thanks ya mbak. Sukses selalu.

    BalasHapus
  22. Saya terakhir wawancara kerja itu 16 tahun yang lalu mbak. Sudah lupa apa saja yang dibicarakan saat itu, yang paling diingat hanya saya diminta mendeskripsikan sebuah topik pelajaran menggunakan bahasa Inggris.

    Semoga hasil wawancaranya memuaskan ya mbak. Kembali ke dunia kerja setelah 10 tahun, wow banget itu menurut saya

    BalasHapus
  23. Waduh wawancara kerja, ya. Duh aku udah lama banget kayaknya wawancara begini. Terakhir 2008. Tapi offline. Kerjaan online belom pernah wawancara. Palingan chatting aja via WA dan Inbox FB. Gak ada tatap muka. Jadinya gak terlalu dek-dekan. Exciting pastinya ya kalo wawancara kerja. Harap-harap cemas :D

    BalasHapus