Ilustrasi Anak Demam : www.mackeyfamilypractice.com

Tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan bersahabat dengan demam. Kok bisa?
Hal itu bermula dengan status saya sebagai ibu. Seorang ibu yang memiiki anak untuk dirawat dan dijaga. Sebelumnya, saya memperlakukan demam dengan seadanya. Saat panas dan terasa tak sanggup beraktivitas maka obat penurun panaslah yang menjadi solusi. Ternyata apa yang saya lakukan itu salah dan baru saya ketahui ketika memiliki bayi. Sebelum melangkah lebih jauh, yuk kita bahas dulu satu per satu.

  • Apa Sih Yang Dimaksud Dengan Demam?

Demam merupakan kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat Celcius. Demam menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Demam umumnya terjadi sebagai  reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit. Selain penyakit,  ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya demam, yaitu paparan cuaca dan suhu panas yang berlebihan, serta reaksi setelah pemberian imunisasi pada anak.

  • Apa Yang Terjadi Saat Anak Demam?

Ketika demam terjadi, anak cenderung tidak semangat, tidak memiliki mood yang baik, serta cenderung menolak obat ataupun kompres demam yang berusaha Ibu berikan. Hal tersebut dapat membuat ibu menjadi tidak tenang dan panik. “Demam bisa membuat si kecil menjadi rewel dan tidak tenang. Situasi di mana anak rewel karena sakit bisa membuat ibu menjadi sedih, tidak tenang dan bingung, apalagi saat si kecil menolak untuk diberikan obat ataupun kompres demam,” jelas Jovita Ferliana, M.Psi, Psikolog Anak.

  • Apa Yang Harus DIlakukan Saat Anak Demam?

Ada beberapa hal yang harus Ibu lakukan saat anak mengalami demam, diantaranya:
1. Bersikap tenang. Fokus pada gejala demam. Jika panas anak masih dibawah 38 derajat celcius biasanya anak masih cenderung aktif dan enerjik.

2. Cek suhu tubuh anak menggunakan thermometer digital. Pengukuran dapat dilakukan melalui ketiak, dahi, ataupun anus bagi anak bayi karena pengukuran tersebut dianggap paling akurat. Pantau suhu tubuh anak setiap 3 jam sekali.

3. Buat anak merasa nyaman. Berikan pakaian yang tipis atau menyerap keringat. Segera ganti baju anak jika sudah basah oleh keringat.

4. Persering pemberian air minum atau ASI dan susu formula bagi bayi untuk mencegah dehidrasi.

Jovita Ferliana, M.Psi, Psikolog Anak menyampaikan bahwa, “Yang perlu dilakukan sebagai langkah awal adalah menenangkan si kecil agar ibu juga bisa merasa dan berpikir lebih tenang. Sapa si kecil dengan lembut dan tenang, berikan sentuhan dan pelukan. Ibu juga bisa mengalihkan perhatian si kecil dari demam dan membuatnya merasa lebih tenang dengan bercerita kepada si kecil dan mengajaknya membuat cerita sendiri dengan karakter dan gambar.”

  • Apa Yang Bisa Ibu Lakukan Untuk Meringankan Demam?

Untuk meringankan demam Ibu bisa memberikan kompres demam. Menurut hasil riset Fever Patch U&A and product placement Kadence untuk Hansaplast pada Januari 2018, “Tingkat kesadaran Ibu terhadap penggunaan kompres demam adalah tinggi dan dikategorikan sebagai “must use product” untuk membantu meredakan demam dan memberikan perasaan aman untuk Ibu.”
Namun, memberikan kompres demam bukan tanpa tantangan. Apalagi jika anak sudah beranjak besar, misalnya berusia 2 tahun. Anak sudah bisa menolak karena merasa tidak nyaman dengan kompres yang menempel. Dan hal ini terjadi pada anak saya hingga berusia 3 tahun. Hal ini membuat saya cukup kerepotan karena anak saya tidak mau menggunakan kompres dan hanya mau menempel pada saya.
Hal ini mungkin sejalan dengan hasil riset yang mengatakan bahwa “Kompres demam yang beredar di Masyarakat saat ini memiliki kemiripan antara satu sama lain dan dapat dengan mudah digantikan kompres tradisional.”

Beruntung ada Hansaplast, yang sebagai ahli produk Pertolongan Pertama, tidak pernah berhenti berinovasi dalam memberikan produk Pertolongan Pertama yang tepat guna bagi masyarakat. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan kompres demam yang praktis, disukai anak dan dapat memberikan sensasi sejuk di dahi, Hansaplast meluncurkan inovasi terbaru yang praktis dan modern untuk pertolongan pertama pada demam yaitu Hansaplast Cooling Fever dengan karakter favorit anak yaitu Disney Frozen dan Marvel Avengers.
Produk Terbaru Dari Hansaplast - Hansaplast Cooling Fever Disney

Hansaplast memang mengerti sekali akan kebutuhan anak-anak. Karakter Disney Frozen dan Marvel Avengers pada Hansaplast Cooling Fever dapat mengalihkan perhatian anak dari rasa tidak nyaman karena demam, dan dapat membuat anak merasa sedang “melawan” demamnya  dengan karakter favoritnya. Hansaplast Cooling Fever Disney hadir untuk membantu Ibu dalam memberikan pertolongan pertama pada demam #GakPakeDrama.

Anak penuh drama Ibu merana, anak tanpa drama Ibu gembira. Lebay sih, tapi itu fakta

  • Pengalaman Menggunakan Hansaplast Cooling Fever Disney. Tim Frozen atau Tim Avanger?

Baru-baru ini anak saya mengalami demam. Berdasarkan hasil observasi saya, ini terjadi karena anak saya kelelahan dan terlalu banyak beraktivitas. Belum lagi kami sempat kehujanan saat mengendarai sepeda motor. Memang saat itu kami menggunakan mantel, namun mungkin tidak cukup memproteksi si kecil saat imunitasnya sedang turun. Keesokan harinya anak saya demam 38.9 derajat celcius. Biasanya anak saya susah dipakaikan kompres demam. Namun beruntung ada Hansaplast Cooling Fever Disney Avanger. Melihat ada karakter Iron Man, Captain America dan Hulk, keberaniannya langsung muncul. Merasa menjadi superhero Marvel. Bukan melawan pasukan Thanos, namun melawan virus-virus di dalam tubuh dengan gagah berani.
Tetap ceria saat demam bersama Hansaplast Cooling Fever

Setelah tidur lelap, demamnya pun mereda. Namun keesokan harinya dia mengalami demam lagi. 2 hari berturur-turut demam dengan suhu 38.9 dan hanya terjadi beberapa jam dalam sehari. Terakhir kali mengalami demam on-off anak saya terserang roseolla. Jika lawannya adalah virus, maka saya memutuskan untuk mengobservasi selama 3 hari dan tidak memberi obat turun panas. Lalu saya pakaikan kembali Hansaplast Cooling Fever Disney Frozen, agar Queen Anna membantu memadamkan panas menggunakan kekuatan es-nya, wuussss.... Setelah istirahat dan tidur lelap, demam pun kembali reda.

Yang penting sebagai Ibu kita harus selalu tenang ya. Demam adalah gejala yang umum ditunjukkan saat tubuh sedang memerangi penyakit. Sehingga kita juga tidak usah terburu-buru untuk memberikan obat kepada anak. Kenapa anak tidak diberi obat penurun panas? Bagi saya, jika anak :
1. Masih aktif bergerak
2. Masih memiliki nafsu makan yang baik
3. Dapat tidur dengan nyenyak
Maka saya memilih untuk mengobservasi hingga 3 hari sebelum memutuskan memberi obat atau ke dokter anak. Jika lebih dari 3 hari anak masih demam, maka itulah saatnya saya harus membawa anak ke dokter.

Ohya, yang saya suka dari Hansaplast Cooling Fever adalah plesternya nempel banget. Sejak diaplikasikan dan digunakan tidur sampai anak bangun tidur, bahkan ketika suhu tubuhnya mulai normal, si kecil masih enggan melepaskan kompres Hansaplast-nya. Mungkin karena aroma Peppermint dan Wintergreen Oil yang menenangkan anak dan membuat anak merasa tidak sedang menggunakan obat.

Untuk memperoleh info lebih lengkap tentang Hansaplast Cooling Fever ini mama bisa berkunjung ke laman resmi Hansaplast. Sedangkan untuk mendapatkan produk Hansaplast Cooling Fever Disney, mama bisa membelinya di apotek atau toko terdekat. Bisa juga diperoleh secara online di http://bit.ly/HansaplastStoreLazada.

Inilah cerita saya seputar demam pada anak? Kalau mommies adakah cerita seputar pengalaman demam pada anak? Tulis di kolom komentar ya….


Salam Hangat,
sapamama

0 Komentar