Museum Sangiran merupakan situs sejarah warisan dunia yang sudah diakui oleh UNESCO. Pada perkembangannya museum Sangiran juga mengalami perubahan. Salah satunya adalah penambahan Klaster Museum di empat titik. Kalau sebelumnya teman mama sudah mampir ke Museum Klaster Manyarejo, Klaster Bukuran, dan Klaster Ngebung, kali ini Sapamama akan mengajak teman mama berkenalan dengan Klaster Dayu.

 

Museum Klaster Dayu dibangun pada tahun 2012, tepatnya di desa Dayu, Kec. Gongdangrejo, Kab. Karanganyar. Letaknya sekitar 2 km ke arah timur pasar Kalioso. Di museum ini teman mama dapat mempelajari perubahan lingkungan sangiran dari rawa menjadi daratan. Teman mama akan diajak untuk menyusuri perjalanan waktu yang akan dimulai sejak teman mama melangkahkan kaki ke dalamnya. Berawal dari lapisan tanah termuda hingga lapisan tanah berusia 1,2 juta tahun siam.

 

Ada Apa Saja Sih, Di Museum Klaster Dayu?

Ruang Audio Visual


Setelah memarkir kendaraan, teman mama akan disambut dengan lobi museum. Di lobi ini teman mama juga dapat belajar tentang fosil karena ada berbagai fosil yang dipamerkan di sini.  Di sisi kanan lobi, terdapat ruang audio visual yang luas yang digunakan untuk memutar film dokumenter tentang kehidupan manusia purba. Saat Sapamama masuk di dalamnya, film documenter yang disajikan sama dengan fim documenter yang ada di Museum Klaster Krikilan.

 

Anjungan

Yang dimaksud dengan anjungan adalah suatu gedung yang memberikan berbagai informasi sesuai lapisan tanah. Ada 3 anjungan yang bisa kita masuki. Yang pertama adalah Anjungan Notopuro yang memberikan informasi tentang lapisan tanah termuda di Sangiran. 



Yang kedua adalah Anjungan Grenzbank yang memberi info tentang lapisan tanah pembatas antara daratan dan rawa. Terakhir, adalah Anjungan Kabuh yang memberikan informasi lapisan tanah yang menunjukkan masa keemasan Sangiran.

Teman mama dijamin betah saat memasuki anjungan-anjungan ini. Selain ruangannya bersih dan sejuk, di anjungan Museum Klaster Dayu ini juga dilengkapi dengan layar edukatif untuk mempelajari masa lalu. Ada game interaktif yang akan menarik minat anak-anak karena memang sangat menyenangkan untuk dimainkan.

 

Gazebo & Playground

Kalau ditanya museum mana yang asyik untuk main dan piknik, maka Sapamama akan menjawab “Museum Dayu!”. Lho, kok bisa?

 


Untuk mencapai ruang diorama dan ruang pamer teman mama akan melewati banyak tangga menurun, jika teman mama merasa lelah, teman mama dapat beristirahat sejenak di taman yang dilengkapi dengan 6 buah gazebo, sebuah mushola, toilet, dan taman bermain untuk anak. Tamannya ssangat terawat, mushola, gazebo, dan toiletnya juga bersih. Jadi, jangan ragu untuk membawa sejumlah bekal untuk keluarga karena teman mama bisa menikmatinya di gazebo taman sambil beristirahat. Anak-anak juga bebas bermain karena mainan yang tersedia di sinii bebas dimainkan. Ingat, anak-anak lho ya yang boleh main, bukan remaja atau orang dewasa, hehe… 




Ruang Diorama


Ruangan ini memberikan gambaran kehidupan di Sangiran pada saat lingkungannya adalah rawa. Jadi, teman mama akan dapat melihat diorama manusia purba yang sedang berburu binatang, serta mendapat gambaran tentang kondisi alam pada masa itu.

 

Ruang Pamer


Ruangan besar untuk memamerkan sejarah Sangiran ini berada di bagian paling ujung dan terdiri dari 2 lantai bangunan, yaitu lantai dasar dan basement. Di sini teman mama dapat melihat berbagai fauna dan koleksi artefak berusia 1,2 juta tahun yang lalu. Ada bermacam-macam  temuan terbaik yang terdapat di ruang pamer ini. Fasiitas perpustakaan elektronik mempermudah kita dalam mempelajari sejarah masa lalu Sangiran. Teknologi memang sangat membantu kita untuk belajar.


Berkunjung di Museum Klaster Dayu ini sangat menyenangkan, fasiitasnya yang sangat lengkap dan terawat akan membuat teman betah berlama-lama di sana. Apalagi tiket masuknya sangat murah, hanya Rp5.000/orang dan parkir sebesar Rp2.000 untuk kendaraan bermotor. Di hari biasa museum buka pada hari Selasa-Minggu setiap pukul 08.00-16.00 WIB. Tertarik mengunjunginya? Tenang, kita harus bersabar dulu ya, sejak masa pandemi Museum Klaster Dayu masih tutup. Semoga saja di tahun 2021 ini seluruh Museum Klaster Sangiran bisa buka kembali dan mengedukasi keluarga Indonesia.

 

Semoga.

 

 

Salam Hangat,

sapamama


18 Komentar

  1. Menarik banget ya piknik dan main di museum ini, murmer banget pula.
    Ini bagus banget kalau ngajak anak-anak ke sini, apalagi seusia anak saya, dia suka banget ngulik pengetahuan dan sejarah kayak gini.

    Ah kangen jalan-jalan ama anak deh, hope covid segera berlalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.... Semoga kita bisa leluasa lagi seperti dulu ya mam.... Terima kasih sudah mampir

      Hapus
  2. Udah lama banget nggak piknik wisata sejarah seperti ini. Kangen jaman kecil, ayah saya kalau ngajakin traveling pasti bertema. Kadang wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya. Sangiran juga sempat kami kunjungi dulu banget, skrg udh beda banget tempat'y. Haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mam, sekarang sudah jauh lebih bagus dan canggih. Kapan2 mampir lagi mam, hehehe

      Hapus
  3. wah asyik banget ya kayaknya museumnya dan kawasannya asri. mana tiket masuknya murah juga. di tempatku kayaknya belum ada museum kayak gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tiketnya murah banget, tp kualitasna ok punya. Rekomen deh mam

      Hapus
  4. anak2 SD dan SMP sepertinya pas banget kalo berunjung ke museum ini.
    Supaya kebayang ama pelajaran yg sedang mereka hadapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan penyajian yang menarik jadi makin semangat belajar sejarah ya

      Hapus
  5. Berkunjung ke museum bisa semakin menambah wawasan ya mbak baik bagi anak2 maupun orang dewasa. Apalagi ini museum tentang sejarah manusia purba, pasti akan banyak cerita menarik yang bisa digali.

    BalasHapus
  6. Wah, membaca ulasan ini serasa saya ikut menyusuri setiap ruangan di moseum Dayu Sangeran ini. Detail, singkat dan padat. Terima kasih telah berbagi, Mbak Era.

    BalasHapus
  7. Aku paling suka di Anjungan Grenzbank. Rasanya bisa melihat info tentang lapisan tanah pembatas antara daratan dan rawa ini hal baru yang sehari-hari jarang kita perhatikan. Bisa dekat dengan alam juga dengan berkunjung ke museum Dayu Sangeran.

    BalasHapus
  8. Wah, Sangiran! Aku belum pernah ke sini, dan berasa diajak menjelajah juga di sini... kereenn.. terima kasih, mbak Era.

    BalasHapus
  9. Museumnya bagus ya, ada tamannya dan tempat bermain anak segala. Jadi mendekatkan anak-anak pada sejarah, yang kesannya jauh dan serius.

    BalasHapus
  10. Udah lama ga main ke museum. jaman pandemi gini dibuka ga ya mba?

    BalasHapus
  11. Berwisata ke museum bareng keluarga begini bagus banget ya kak, selain mengajarkan sejarah juga menambah pengetahuan

    BalasHapus
  12. Museumnya bagus, Mbak. Keliatan bersih dan terawat gitu. Bikin betah main di sana ya.

    BalasHapus
  13. Belum pernah nih ajak anak-anak ke museum. Ntar kalau pandeminya udah lewat harus ke sini nih.

    BalasHapus
  14. spot yang paling aku suka saat ke museum adalah Diorama :D keren banget kak!

    BalasHapus